Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nama Sandiaga Salahudin Uno mungkin sudah tak asing dalam dunia bisnis. Namun, pria yang akrab dipanggil Sandiaga Uno itu sukses dalam dunia bisnis dan menjadi direksi di beberapa perusahaan miliknya.
Pada tahun ini Sandiaga berkecimpung ke dunia politik. Dirinya turut ambil bagian dalam koalisi merah putih yang mengusung calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan dipercaya sebagai juru bicara.
Bukan tanpa alasan Sandiaga bergabung ke kubu Prabowo-Hatta. Ia mengaku cukup dekat dengan calon presiden nomor urut satu yang diusung oleh Gerindra, PAN, Golkar, PPP, PKS, dan PBB.
"Saya awal kenal dengan pak Prabowo saat menjadi konsultan beliau. Itu saat Indonesia baru selesai dilanda krisis moneter," kata Sandiaga di FX Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7).
Ketua Umum Himpunan pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2005-2008 itu mengaku awalnya cukup takut bertemu Prabowo. Pasalnya, ia banyak mendengar berita negatif tentang Prabowo saat reformasi terjadi di Indonesia.
"Pas awal ketemu pak Prabowo saya sudah ketakutan karena dengar cerita dari luar. Namun, setelah ngobrol saya jadi tahu siapa pak Prabowo," tuturnya.
Sandiaga mengaku kagum dengan sosok Prabowo, yang ia ingat tentang mantan Danjen Kopassus itu adalah nasionalismenya yang kuat. Dirinya pun pernah dimarahi Prabowo saat memberikan masukkan bisnis kepada Ketua Dewan Pembina Gerindra itu yang dianggap mementingkan asing.
"Yang tidak bisa dipungkiri dari beliau adalah nasionalismenya yang tinggi. Dirinya tidak mau asing mendikte Indonesia," ujarnya. (Muhammad Zulfikar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News