kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan Gojek dan Traveloka tolak menjadi mitra kartu prakerja


Rabu, 29 April 2020 / 16:33 WIB
Ini alasan Gojek dan Traveloka tolak menjadi mitra kartu prakerja
ILUSTRASI. Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). Pemerintah membuka gelombang kedua pendaftaran program yang bertujuan memberikan keterampilan untuk kebutuhan industri dan wirausaha itu mula


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, Gojek dan Traveloka merupakan dua startup atau perusahaan rintisan berstatus unicorn yang menolak untuk bergabung sebagai mitra Kartu Prakerja. 

Denni menjelaskan, kedua startup tersebut menolak bergabung dengan delapan platform lainnya dengan alasan bisnis yang dijalankan oleh Kartu Prakerja tidak sejalan dengan bisnis inti yang telah mereka kembangkan. 

Baca Juga: Kiprah Belva Devara bersama Ruangguru yang membesarkan namanya

"Gojek dan Traveloka mengatakan, kami belum masuk dulu, karena meski mereka sudah melakukan assesment, mereka mengatakan kalau ini bukan core business mereka," ujar Denni dalam video conference, Rabu (29/4/2020). 

Sebelumnya, Denni sempat mengungkapkan terdapat dua startup unicorn yang menolak untuk menjadi mitra digital pemerintah. Sebab, menurut dia, startup yang bersangkutan masih ingin melihat model bisnis dari program pemerintah tersebut. Ditambah lagi, program yang ditawarkan pemerintah bukanlah core business dari perusahaan startup yang bersangkutan. 

"Perlu diketahui ada dua unicorn Indonesia yang menolak menjadi digital platform tahap awal karena mereka ingin asses kira-kira bisnis dan modelnya bagaimana, apakah kita bisa lakukan atau tidak karena ini bukan core business-nya," ujar dia beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, ada sejumlah startup berstatus unicorn di Indonesia yang telah menjadi mitra pemerintah dalam pelaksanaan Kartu Prakerja. Tokopedia dan Bukalapak telah menjadi mitra digital pemerintah dalam menyalurkan program Kartu Prakerja. Sementara OVO bekerja sama dengan pemerintah sebagai mitra pembayaran program Kartu Prakerja. 

Baca Juga: Pemerintah libatkan start-Up dalam kartu prakerja

Secara total, ada delapan platform digital yang bekerja sama dengan pemerintah. Selain Bukalapak dan Tokopedia, ada Mau Belajar Apa, Ruang Guru, Pijar Mahir, Pintaria, Sekolahmu, dan prakerja.kemnaker.go.id. 

Denni pun menjelaskan, pemerintah tidak melakukan penunjukan ataupun lelang dengan platform-platform digital yang tergabung sebagai mitra Kartu Prakerja. Menurut dia, bentuk kedelapan platform tersebut murni bergabung dengan bentuk kerja sama. "Terkait delapan ini, diskusinya sejak 2019," ujar Denni. 

"Begitu bicara program ini akan berjalan secara digital, e-marketplace, saya harus belajar mobile business dengan e-marketplace. Ya kita undang saat itu Bukalapak, Tokopedia, Gojek, dan sebagainya. Tapi mereka tidak ada yang jualan modul, mereka jual TV, panci, tiket. Karena itu kemudian kita undang Ruangguru, Mau Belajar Apa," jelas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gojek dan Traveloka Tolak Jadi Mitra Kartu Prakerja, Mengapa?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×