kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Inflasi Tinggi Bisa Berpengaruh pada Penurunan Pasar Tenaga Kerja


Rabu, 06 Maret 2024 / 14:14 WIB
Inflasi Tinggi Bisa Berpengaruh pada Penurunan Pasar Tenaga Kerja
ILUSTRASI. Ketersediaan Lapanga Kerja Turun - Pencari kerja mencari informasi lowongan kerja saat digelar bursa lowongan kerja di Jakarta, Rabu (10/1/2024). Inflasi Tinggi Bisa Berpengaruh pada Penurunan Pasar Tenaga Kerja.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tingginya inflasi yang terjadi di sejumlah wilayah di dunia perlu diwaspadai oleh negara-negara lainnya, sebab ini bisa mempengaruhi turunnya pasar tenaga kerja.

Ekonom dari Peterson Institute for International Economics, Maurice Obstfeld, mengatakan dirinya melihat adanya penurunan inflasi yang cukup rendah, namun ini masih sesuai dengan target inflasi di beberapa negara.

“Tapi tidak dengan Indonesia, di mana tingkat inflasinya tetap di tengah-tengah memang seperti yang diharapkan atau seharusnya,” ujarnya di Mandiri Investment Forum (MIF) 2024, di Jakarta, Selasa (5/3).

Baca Juga: Resesi Global dan Kenaikan Harga Pangan Membayangi Perekonomian Indonesia

Maurice menyebutkan, ada beberapa wilayah yang memiliki tingkat inflasi tinggi seperti, Amerika, Eropa dan Inggris. Menurutnya, AS tidak akan memotong tingkat suku bunga paling tidak hingga semester II 2024.

“Tapi wanti-wantinya adalah bahwa ada penurunan di pasar tenaga kerja dan ada peristiwa lain yang mengarah pada turunnya perkiraan suku bunga di AS,” sebutnya.

Baca Juga: Hasil Akuisisi Mulai Beri Kontribusi, Begini Rekomendasi Saham MEDC

Meski begitu, Maurice mengungkapkan, hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu yang cepat di mana dia melihat tidak ada kenaikan suku bunga di AS tahun ini. "Sebenarnya The Fed memilih strategi untuk menjaga tingkat suku bunga di level saat ini, yang memang agak restriktif,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×