kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Februari, inflasi tahunan akan di bawah 8%


Senin, 03 Maret 2014 / 08:50 WIB
Februari, inflasi tahunan akan di bawah 8%
ILUSTRASI. Bae In Hyuk, dalam drama Korea misteri romance terbarunya berjudul Cheer Up yang masih on going hingga saat ini.


Reporter: Adi Wikanto, Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan besaran angka inflasi per Februari 2014. Sebelum angka resminya keluar, Bank Indonesia memperkirakan inflasi bulanan bakal di bawah 0,5%, sehingga menurunkan inflasi tahunan menjadi 7,8%. Pada Januari 2014, inflasi tahunan masih di atas 8%, tepatnya 8,22%.

Berdasarkan pantauan Bank Indonesia (BI) pada minggu ketiga Februari terjadi inflasi sebesar 0,28%. Oleh karena itu otoritas moneter ini melihat inflasi Februari akan relatif rendah, tak sampai 0,5%.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ada tiga faktor yang menyebabkan inflasi Februari. Pertama, dampak banjir, tapi efeknya terhadap kenaikan harga pangan relatif kecil. "Kecuali untuk beras, yang lain terkendali," ujar Perry akhir pekan lalu.

Kedua, nilai tukar rupiah yang masih melemah terhadap dollar Amerika Serikat. Meskipun ada penguatan, tapi nilai tukar rupiah masih di atas perhitungan asumsi makro pemerintah yang hanya Rp 10.500 per dollar AS. Rata-rata nilai tukar mata uang garuda pada kurs tengah BI sepanjang Februari Rp 11.935,10 per dollar AS, menguat dibandingkan Januari Rp 12.179,65.

Ketiga, pasar sudah berekspektasi inflasi ke depan bakal terkendali. Inilah yang kemudian, menurut Perry, menjadi alasan inflasi pada bulan kedua 2014 akan relatif rendah.

Namun, tim ekonom Bank Danamon memperkirakan inflasi Februari lebih tinggi dibandingkan perhitungan BI. Namun, angka inflasinya tetap lebih rendah dibandingkan Januari yang mencapai 1,07%. "Inflasi Februari sekitar 0,55%, dan angka inflasi tahunan sebesar 8,06%, sedangkan inflasi inti bulanan naik sedikit menjadi 4,56% dari 4,53% pada Januari," kata Kepala Ekonom Danamon, Anton H. Gunawan, dalam keterangan tertulis akhir pekan lalu.

Ekonom Danamon beralasan banyaknya gangguan cuaca dan bencana alam menyebabkan distribusi bahan pangan terganggu, sehingga harga-harga ikut. Beberapa bahan makanan mentah penyumbang inflasi antara lain ikan, beras, telur, dan cabai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×