CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

Inflasi rendah, BI rate diperkirakan tidak berubah


Selasa, 06 September 2011 / 07:55 WIB
Inflasi rendah, BI rate diperkirakan tidak berubah
ILUSTRASI. 6 Universitas dengan jurusan teknik sipil terbaik di Indonesia versi THE WUR 2021. Foto: UGM. Sumber: ugm.ac.id


Reporter: Narita Indrastiti, Umar Idris | Editor: Edy Can

JAKARTA. Sesuai perkiraan, inflasi Agustus 2011 tidak sampai menembus 1%. Tepatnya, hanya sebesar 0,93%, sedangkan inflasi tahunan 4,79%.

Dengan inflasi yang tetap rendah ini, diperkirakan Bank Indonesia (BI) akan mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 6,75% seperti saat ini.

Pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Tony Prasetiantono menilai, tingkat inflasi hingga Agustus masih dalam batas normal sehingga BI rate belum perlu direvisi. "Malahan, bank sentral Brazil menurunkan suku bunga. Jadi tekanan terhadap suku bunga tinggi justru melemah," kata Tony.

Destry Damayanti, Ekonom Bank Mandiri juga mengatakan BI rate akan bertahan di angka 6,75%. Namun BI perlu mewaspadai inflasi inti yang telah menembus 5,15%. "BI harus hati-hati. Tetapi ini masih faktor musiman, jadi masih perlu dilihat beberapa bulan lagi ke depan," katanya.

Senada dengan Destry, Ekonom BCA David Sumual juga meminta pemerintah melihat inflasi inti tersebut. Sebab, inflasi inti tersebut telah menembus ekspektasi BI yang mematok inflasi inti sebesar 5%. David khawatir jika harga emas selama September terus naik, inflasi inti akan naik lagi. "Ditambah dengan ekspansi kredit yang sekarang tinggi, di 23% per Juni, BI rate nanti ke depan bisa naik," kata David.

Jika perlu turun

Namun, seperti ekonom lain, Agustus ini, David memperkirakan BI rates masih akan dipertahankan. "Ekspansi kredit kalau di level 30% mungkin bisa jadi tekanan, sekarang BI rate belum perlu naik," kata David.

Namun Ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistyaningsih yakin kenaikan inflasi inti dan ekspansi kredit hanya faktor musiman sehingga BI rates tidak akan naik. Apalagi saat ini biaya bunga kredit masih tergolong mahal. "Saya perkirakan tetap 6,75%, bahkan jika perlu diturunkan, karena tren global dan ruang inflasi kita yang masih rendah," kata Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×