kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi 2016 diramal tak sampai 3,2% yoy


Senin, 02 Januari 2017 / 20:51 WIB
Inflasi 2016 diramal tak sampai 3,2% yoy


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan laju inflasi Desember 2016 pada Selasa (3/1). Sejumlah ekonom yang dihubungi KONTAN bahkan memproyeksi, inflasi bulanan Desember 2016 di kisaran 0,3%-0,5% dan inflasi tahunan Desember tidak sampai 3,2% year on year (yoy).

Jika proyeksi tersebut benar maka inflasi akhir tahun lalu menjadi inflasi terendah setelah tahun 2009 silam. Rata-rata inflasi bulanan Desember 2010-2015 sebesar 1%. Sementara rata-rata inflasi tahunan 2010-2015 sebesar 5,86% YoY.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memproyeksi, inflasi akhir tahun lalu sebesar 0,15%-0,25% secara bulanan dan 2,8% secara tahunan. Menurut David, perkiraan tersebut lebih rendah dari ekspektasi lantaran harga bahan makanan relatif stabil kecuali cabai dan harga yang diatur pemerintah (administered prices) masih turun.

"Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, pemerintah sudah antisipasi hadapi kemungkinan gejolak harga dengan beberapa kebijakan termasuk impor pangan," kata David kepada KONTAN, Senin (2/1).

Kepala Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi mengatakan, faktor utama pendorong inflasi tersebut yaitu kenaikan beberapa harga pangan karena faktor musiman Natal dan tahun baru yang mendorong peningkatan permintaan. Di sisi lain, adanya gangguan pasokan makanan akibat musim hujan.

Tak hanya itu, inflasi tersebut juga didorong oleh sektor transportasi yang bertepatan dengan musim liburan. Ia memperkirakan, inflasi bulanan Desember tahun lalu sebesar 0,4% dengan inflasi tahunan sebesar 3% yoy.

"Pada Desember 2016 rupiah berada pada posisi yang lebih kuat dibanding tahun sebelumnya dan tekanan dari administered price juga tidak sebesar Desember tahun sebelumnya," kata Eric.

Adapun Kepala Ekonom Maybank Indonesia Juniman memperkirakan inflasi bulanan dan tahunan Desember 2016 masing-masing sebesar 0,54% dan 3,15% yoy. "Rendahnya inflasi ini juga dipicu rendahnya inflasi global selama tahun lalu, walaupun empat bulan terakhir agak tinggi," tambahnya.

Bank Indonesia (BI) berdasarkan hasil survei harga mingguan menujukkan hingga pekan ketiga, laju inflasi Desember 2016 tercatat sebesar 0,31% dan 2,91% yoy. Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, inflasi tersebut didorong oleh inflasi pada tarif transportasi dan peningkatan harga daging ayam dan telur ayam. Sementara harga cabai dan bawang terkandali.

Terkait inflasi 2017, pihaknya akan menggelar rapat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk mengkoordinasikan ihwal rencana pencabutan subsidi listrik 900 VA, rencana kenaikan tarif elpiji, dan rencana distribusi gas elpiji yang dilakukan secara tertutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×