Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri manufaktur kuartal ketiga tahun ini menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Perbaikan sektor yang menyumbang sekitar 20% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut diharapkan menjadi tanda membaiknya ekonomi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) dan industri manufaktur mikro dan kecil (IMK) kuartal ketiga tahun ini masing-masing tumbuh 5,51% year on year (YoY) dan 5,34%.
Menilik data BPS dua tahun ke belakang, pertumbuhan produksi IBS menjadi pertumbuhan tertinggi sejak kuartal pertama 2015. "Ini menggembirakan. Kalau dilacak ke belakang, impor bahan baku memang naik signifikan," kata Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (1/11).
Ia menjelaskan, pertumbuhan produksi industri besar dan sedang (IBS) dipengaruhi oleh pertumbuhan industri logam dasar dengan pertumbuhan sebesar 11,97%, walaupun sumbangannya hanya 0,28% ke total IBS.
Sementara jenis industri yang sumbangannya terbesar ke total IBS, sebesar 27%, yaitu industri makanan, tumbuh cukup tinggi sebesar 9,24% YoY.
Namun BPS juga mencatat, masih ada IBS yang menurun di kuartal ketiga, yaitu industri komputer, barang elektronik, dan optik sebesar 1,78% YoY serta industri kertas dan dan barang dari kertas sebesar 2,73% YoY.
Dari sisi IMK, kenaikan produksi tertinggi terjadi pada jenis industri komputer, barang elektronik, dan optik sebesar 35,99% YoY. "Tetapi sharenya ke total IMK hanya 0,04%. Sebab mereka biasanya diproduksi oleh IBS," tambah Suhariyanto.
Sementara jenis IMK dengan sumbangan terbesar ke total IMK sebesar 27%, yaitu industri makanan, juga tumbuh cukup tinggi sebesar 10,3% YoY. Industri pakaian jadi menyumbang IMK terbesar, sebesar 17,45% dengan pertumbuhan 6,96% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News