kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri makin lemah, Kadin: Butuh pelonggaran PSBB dan stimulus


Senin, 11 Mei 2020 / 17:42 WIB
Industri makin lemah, Kadin: Butuh pelonggaran PSBB dan stimulus
ILUSTRASI. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani


Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri mendukung pengkajian pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar industri bergerak kembali.

Hal itu mengingat daya tahan industri yang sudah semakin melemah selama pandemi virus corona (Covid-19). Sementara akhir dari pandemi corona belum terlihat secara realistis hingga saat ini.

"Walaupun akan dibuka (PSBB), protokol Covid-19 harus tetap berjalan, tapi memang harus dilihat alternatif untuk bisa dibuka dan dijalankan," ujar Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/5).

Baca Juga: Semakin Banyak Bisnis Tumbang Dihantam Pandemi Virus Corona (Covid-19)

Rosan menyampaikan perhitungan berakhirnya gelombang pandemi Covid-19 terus mundur. Setelah sebelumnya pemerintah menyampaikan akan berakhir pada Juni, kini asumsi kembali mundur hingga September bahkan Singapura mengeluarkan asumsi hingga Oktober.

Sementara itu gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan merumahkan pegawai terus terjadi. Berdasarkan data yang diterima Kadin angka PHK dan merumahkan pegawai mencapai lebih dari 6 juta orang.

Berdasarkan angka tersebut, Rosan bilang hal ini sudah masuk dalam kategori situasi yang sangat berat. Oleh karena itu, stimulus ekonomi juga menjadi hal yang diperlukan dalam pemulihan.

"Sudah pasti stimulus sangat diperlukan dan ini harus segera dilaksanakan dalam jumlah besar dan cepat," terang Rosan.

Kadin juga meminta pemerintah untuk mengkaji kembali angka stimulus mengingat situasi yang ada saat ini. Seperti pertumbuhan ekonomi yang meleset jauh dari perkiraan membuat asumsi stimulus harus dikaji kembali.

Baca Juga: Kadin & HM Sampoerna kolaborasi untuk berpartisipasi dalam penanganan Covid-19

Asal tahu saja sebelumnya pemerintah menyiapkan anggaran Rp 405,1 triliun untuk penanganan Covid-19. Sementara Kadin mendorong anggaran naik hingga Rp 1.600 triliun untuk penanganan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×