Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Selama setahun, Inggris harus menanggung beban dengan total 198 juta euro hingga 2,5 miliar euro per tahun.
"Dihitung dari berapa banyak murid (di Inggris dan Indonesia) yang kondisinya sama. Di Indonesia, total murid SD/MI itu 29 juta dan yang kondisinya sama paling sedikit 55%, dikalikan aja dengan unitcost Euro di Inggris," tambahnya.
Menurutnya dalam berbagai uji kompetensi, siswa Indonesia masuk dalam rapor merah total. Uji kompetensi yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (2019) menunjukkan sebanyak hampir 80% siswa kelas 2 SMP (15 tahun) masuk kategori buta matematika dan membaca.
Baca Juga: Hari ini pemerintah umumkan nasib tahun ajaran baru dan belajar di sekolah
Hasil uji kompetensi Kemendikbud ini selaras dengan hasil uji PISA pada tahun 2010 yang menunjukkan angka 78% siswa Indonesia di bawah angka 2 alias functionally illiterate. Laporan World Bank pada 2019 juga menunjukkan warna serupa.
Menurutnya, kondisi pendidikan dasar dan menengah di Indonesia sudah sampai pada tahap kronis dan sangat mengkhawatirkan. Rizal menyebutkan negara harus segera melakukan tindakan darurat.
“Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kondisi ini sudah terjadi 20 tahun lebih. Negara harus turun tangan, semua elemen negara. Tidak bisa pemerintah saja. Pemerintah belum memiliki sense kedaruratan nasional terhadap buta matematika dan membaca ini,” tegasnya.