CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Indonesia Tawarkan Investasi Energi dan Pangan ke Timur Tengah


Selasa, 03 Maret 2009 / 07:53 WIB


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Pemerintah Indonesia berharap bisa mencuil sebagian dari US$ 1 triliun kekayaan negara-negara Uni Emirat Arab hasil windfall profit tingginya harga minyak beberapa waktu lalu. Indonesia-pun menawarkan beberapa proyek terutama di bidang energi dan pangan untuk dibiayaai oleh negara-negara mayoritas muslim tersebut.

Kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) M. Lutfi mengatakan pemerintah Indonesia sudah lama mencoba untuk mengetuk dan membuka pasar investasi Timur Tengah. Dan jika bicara tentang investasi di bidang pangan dan energi, maka Indonesia merupakan negara dengan potensi pengembangan investasi di antara negara-negara Asean lainnya.

“Kalau kita bicara keamanan pangan dan energi, di Asean hanya Indonesia dan Myanmar yang punya kemungkinannya dan saya yakin kalau dibanding Mynammar kita lebih kompetitif,” kata M Lutfi usai pembukaan World Islamic Economic Forum ke-5 di Jakarta, Senin (2/3).

Lutfi berharap forum ini akan membawa investor dan dunia usaha termasuk melihat kemampuan Indonesia dalam membangun. Ini akan menjadi modal bagi Indonesia untuk menarik investasi dari negara Timur Tengah. “Tidak ada target investasi tapi bagaimana memperkenalkan kesempatan usaha di Indonesia,” ujarnya.

Walaupun tanpa target, namun Lutfi mengatakan negara-negara Uni Emitar Arab saat ini masih mempunyai kelebihan likuiditas dari windfall minyak sekitar US$ 1 triliun. Bahkan lebih dari itu, jika digabung total windfall di negara teluk mencapai US$ 4 triliun. Kerjasama yang akan ditawarkan oleh Indonesia bukan berbasiskan finansial atau kertas, namun berbasiskan proyek.

Diharapkan, investasi negara Timur Tengah di Indonesia bisa menyamai atau bahkan lebih dibanding investasi mereka di Malaysia. “Mereka banyak investasi di Malaysia. Antara tahun 2000-2004 mereka dapat surplus pembiayaan syariah di Malaysia lebih dari US$ 4 milliar, sementara di Indonesia tidak ada surplus pembiayaan seperti itu,” katanya.

Di tahap awal, maka pemerintah telah menandatangani kesepakatan kerjasama investasi dengan salah satu kesultanan di Uni Emirat Arab Ras Alkhaimah Emirate dalam pembangunan rel kereta api sepanjang 150 km dengan nilai US$ 500 juta. Termasuk tambang batubara pembukaan tambang batubara yang mempunyai cadangan 2 miliar ton.

“Investasi itu dalam 2 tahap, dan rel yang dibangun yang akan mengangkut batubaranya. Target awal dari investasi mereka sebesar US$ 750 juta, namun bisa sampai US$ 1 miliar. Mereka akan membuka perusahaan baru dan izin investasi baru,” katanya. Selain itu negara yang sama juga telah menunjukkan komitmen untuk bekerjasama untuk membuka smelting aluminium dengan Nalco di Tanjung Api-Api Sumetera Selatan.

Selain beberapa kesepakatan di atas, Indonesia juga menandatangani beberapa nota kesepahaman bersama antara The ETA Star Dubai dengan Ithocu Corporation Japan dengan PT Pertamina, PT Garuda Indonesia dengan Dubai Aerospace Enterprise, Bank Muamalat Indonesia dengan the National Commercial Bank Saudi Arabia, serta kerjasama antara PT Pos Indonesia dan Islamic Payment Sdn Berhad.

Menurut Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, beberapa kesepakatan itu bernilai lebih dari US$ 3,1 miliar. “Kita masih menjajaki kemungkinan kerjasama lain,” katanya. Untuk itu para pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan pertemuan dengan investor dari Timur Tengah (Timteng) dalam rangkaian forum tersebut. Sofyan berharap di akhir acara ini, pemerintah Indonesia bisa mengantongi investasi sebesar US$ 5 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×