kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia tandatangani kesepakatan bisnis Rp 91,7 triliun dengan Korsel


Selasa, 11 September 2018 / 08:24 WIB
Indonesia tandatangani kesepakatan bisnis Rp 91,7 triliun dengan Korsel
Kerjasama investasi saat forum bisnis Indonesia-Korsel


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sepakati kerja sama bisnis dengan Korea Selatan hingga US$ 6,2 miliar atau setara Rp 91,76 trilun (kurs Rp 14.800). Langkah tersebut, merupakan hasil dari kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Korea Selatan.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menyampaikan, bahwa kunjungan Presiden Jokowi kali ini dimaknai dengan penandatanganan 15 nota kesepahaman, dan 6 komitmen investasi yang sifatnya business to business antara sektor swasta Indonesia dan Korea Selatan. Ada juga
serta satu nota kesepahaman antara BKPM dengan Hyundai Motor Company.

”Dengan ditandatanganinya 15 nota kesepahaman dan enam komitmen investasi tersebut diharapkan sentimen pelaku usaha luar terhadap pasar nasional dapat menjadi lebih baik.” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (10/9).

Kepala BKPM juga menyambut baik upaya-upaya untuk meningkatkan kerja sama dan investasi Korea Selatan pada sektor-sektor industri utama dan otomotif. 

“Tentu saja hal ini harus direspon secara positif, apalagi kerja sama-kerja sama tersebut dapat membidik pasar ASEAN dan Australia. Hal ini harus kita manfaatkan ditambah lagi Indonesia akan punya Free Trade Agreement (FTA) dengan Australia,” lanjutnya.

Kerja sama Korea Selatan dan Indonesia khususnya di sektor otomotif, diharapkan dapat mendukung masterplan industri otomotif Tanah Air, dan dapat menumbuhkan industri komponen dan rantai pasokan di dalam negeri.

“Yang paling penting itu adalah meyakinkan investor bahwa Indonesia adalah tempat yang nyaman untuk berinvestasi. Kebanyakan negara yang ekonominya sedang terpuruk, karena tidak bisa menjaga sentimen pasar atau pelaku usaha,” imbuh Thomas.

Presiden Jokowi dalam kesempatan kunjungannya, juga menyampaikan beberapa hal dalam rangka penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Korea, khususnya di bidang kerja sama industri manufaktur dan mengundang pelaku usaha Korea untuk berpartisipasi dalam program ”Making Indonesia 4.0” yang merupakan visi industri di Indonesia yang akan merangkul perubahan-perubahan yang terjadi dalam revolusi industri.

Selain itu, Presiden juga mengajak pelaku usaha Korea untuk memanfaatkan potensi besar Indonesia di sektor pariwisata, lifestyle, dan industri kreatif.

Adapun beberapa kesepakatan bisnis dan daftar komitmen investasi yang diumumkan dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Seoul Korea Selatan terbagi dalam dua kategori. Untuk total nota kesepahaman B to B, nilainya mencapai US$ 5,75 miliar, sedangkan untuk komitmen investasi yang diumumkan, total nilainya mencapai US$ 446 juta. Sehingga, total kerja sama yang telah disepakati yakni US$ 6,19 miliar.

A. Daftar Nota Kesepahaman B-to-B yang ditandatangani:
1 Pengembangan PLTA Teunom-2 dan 3 di Aceh Jaya, Aceh (Korea) Hyundai Engineering (Indonesia) PT Terregra Asia Energy Tbk, senilai US$ 800 juta
2 Pengembangan pabrik kimia (VCM dan PVC) di Merak, Banten (Korea) Hyundai Engineering (Indonesia) PT Sulfindo Adiusaha, senilai US$ 200 juta
3 Pengembangan pabrik mesin diesel (Korea) Doosan Infracore (Indonesia) PT Boma Bisma Indra (Persero) danPT Equiti Manajemen Teknologi, senilai US$ 85 juta.
4 Pengembangan properti mixed-use MNC Lido City di Bogor, Jawa Barat, (Korea) POSCO E&C; KEB Hana Bank; IBK Securities(Indonesia) MNC Group, senilai US$ 150 juta
5 Pembangunan industri kosmetik di Karawang, Jawa Barat (Korea) SD Biotechnologies (Indonesia)PT Orion Pratama Sentosa, senilai US$ 20 juta
6 Pengembangan PLTA Pongkeru 50 MW di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Korea) Korea Midland Power (KOMIPO); Hyundai Engineering; POSCO E&C (Indonesia) PT Sulindo Putra Timur, senilai US$ 300 juta.
7 Pengembangan PLTA Peusangan-4 di Bireun, Aceh (Korea)Hyundai E&C; (Korea)Korea South-East Power (KOEN) (Indonesia) PT Wijaya Karya (Persero), sebanyak US$ 430 juta
8 Pengembangan PLTA Samarkilang 77MW di Bener Meriah, Aceh, (Korea) Korea Midland Power (KOMIPO); Lotte E&C (Indonesia)PT Bener Meriah Electric Power senilai US$ 300 juta
9 Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di Jakarta (Korea) Lotte E&C; Lotte Asset Development; Korea Rail Network Authority (KRNA) (Indonesia) PT PP (Persero)
10 Pengembangan properti City Gate 88 di Jakarta (Korea)GS E&C (Indonesia) PT Vasanta Indo Properti, senilai US$ 70 Juta
11 Pengembangan properti Vasanta Innopark di Bekasi, Jawa Barat (Korea) Lotte E&C (Indonesia) PT Vasanta Indo Properti 300 juta
12 Kerjasama strategis di bidang Intelligent Transportation System (ITS) (Korea) Intelligent Transport Society (ITS) Korea (Indonesia) Masyarakat Transportasi Indonesia
13 Kerjasama strategis di bidang pengembangan ekosistem start-up (Korea) Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA) (Indonesia) PT EVI Asia Tenggara
14 Engineering/Procurement/Construction of Jawa 9&10;(2x1000MW) Coal Fired Steam Power Plant Project (Korea) Doosan Heavy Industri & Construction
(Indonesia) PT. Indo Raya Tenaga sebanyak US$ 3.000 juta
15 Kerjasama strategis di bidang pengembangan pusat teknologi alat-alat permesinan di Bandung, Jawa Barat (Korea)Korea Institute for Advancement of Technology (KIAT) (Indonesia)Kementerian Perindustrian RI.

B. Daftar Komitmen Investasi yang diumumkan:
1 LS Cable & System – PT Artha Metal Sinergi Industri kabel listrik Karawang, Jawa Barat senilai US$ 50 juta
2 Parkland Industri alas kaki/sepatu Pati, Jawa Tengah, senilai US$ 75 juta
3 Sae-A Trading Industri tekstil dan garmen Tegal, Jawa Tengah, senilai US$ 36 juta
4 Taekwang Industrial Industri alas kaki/sepatu Subang dan Bandung, Jawa Barat, senilai US$ 100 juta
5 World Power Tech – PT NW Industries Industri manufaktur turbin dan boiler Bekasi, Jawa Barat, senilai US$ 85 juta
6 InterVest – Kejora Ventures Jasa pembiayaan untuk start-up (modal ventura) Jakarta, DKI Jakarta, senilai US$ 100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×