kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Indonesia Kena Tarif 19% dari AS, Kadin Yakin Ekspor ke AS Bisa Capai US$ 80 Miliar


Jumat, 18 Juli 2025 / 13:52 WIB
Indonesia Kena Tarif 19% dari AS, Kadin Yakin Ekspor ke AS Bisa Capai US$ 80 Miliar
ILUSTRASI. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis kebijakan Amerika Serikat (AS) yang menurunkan tarif impor menjadi 19% masih menguntungkan Indonesia.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia optimistis kebijakan Amerika Serikat (AS) yang menurunkan tarif impor menjadi 19% untuk barang-barang dari Indonesia masih menguntungkan. 

Ketua Umum Kadin Indoneisa Anindya Novyan Bakrie bahkan optimis dalam lima tahun de depan, ekspor Indonesia ke AS bisa meningkat hingga dua kali lipat mencapai US$ 80 miliar. 

"Kalau saya lihat, perdagangan yang tadinya US$ 40 miliar, dalam lima tahun bisa mencapai US$ 80 miliar. Kita mesti lihat bukan hanya untungnya buat mereka, tapi apa untungnya buat kita,” ungkap Anin dalam keterangannya, Jum'at (18/7). 

Lebih lanjut, Anin mengatakan jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia mendapatkan tarif yang lebih bersaing atau dianggap lebih ringan.  

Baca Juga: Trump Tetap Terapkan Tarif 25% untuk Jepang, Kesepakatan dengan India Menyusul

Anin mencontohkan tarif Indonesia lebih rendah daripada Meksiko yang dikenakan 35% dan China sebesar 30%. Anin juga membandingkan dengan Inggris yang hanya dikenai tarif 10%, namun neraca dagangnya dengan AS justru defisit, berbeda dengan Indonesia yang surplus. 

"Memang banyak yang menanyakan, kenapa 19%? Tidak lebih rendah lagi. Tapi ini relatif daripada keadaan Indonesia saat ini. Indonesia berdagang dengan Amerika (serikat) surplus US$ 18 miliar. Sehingga, pasti akan ada tarif. Tapi ini lebih bagus daripada yang dibicarakan sebelumnya 32%,” ujar Anin.

Untuk memanfaatkan peluang ini, Kadin berencana segera menggelar rapat dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya sektor tekstil, garmen, alas kaki hingga elektronik.

Anin menegaskan pentingnya memastikan kapasitas produksi cukup untuk memenuhi lonjakan permintaan. 

"Jangan sampai kita sudah mendapatkan suatu kemudahan, tiba-tiba malah dimanfaatkan negara lain yang biayaanya lebih mahal hanya karena tidak siap," jelas Anin.  

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah sudah mengukur dampak jangka panjang dari hasil negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat (AS).  "Semua sudah kita hitung," ujar Prabowo. 

Prabowo pun meyakini ekonomi Indonesia akan tetap dalam kondisi yang kuat meski diterpa tarif impor. 

"Saya sangat optimistis ekonomi kita dalam kondisi yang kuat, dalam kondisi yang bagus. Jadi apapun terjadi, kita akan kuat," tambahnya.

Baca Juga: Hasil Negosiasi Tarif Trump Jadi 19% Masih Rugikan RI, Simak Penjelasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×