kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia jadi ketua ICO Council untuk periode 2019-2020


Senin, 30 September 2019 / 14:30 WIB
Indonesia jadi ketua ICO Council untuk periode 2019-2020
ILUSTRASI. Ilustrasi Minum Kopi


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertemuan tahunan ke-125 Dewan Organisasi Kopi Internasional (International Coffee Organization/ICO Council) berlansung pada 23–28 September 2019 di London, Inggris.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia kembali menoreh capaian dengan dipilihnya Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo sebagai Ketua ICO Council untuk periode 2019 – 2020.

Pertemuan ICO Council ke-125 dilaksanakan di tengah meningkatnya keprihatinan terhadap merosotnya harga kopi dunia sebesar 30% dalam dua tahun terakhir dan perlunya upaya mendorong kerja sama di antara anggota ICO untuk mengatasinya. Saat ini harga kopi global berada di bawah US$ 2/kg.

Baca Juga: Kementan: Nilai ekspor pertanian Jawa Tengah tumbuh 19% menjadi Rp 2,51 triliun

Kelebihan pasokan kopi global selama ini ditengarai sebagai pemicu utama terus tertekannya harga kopi dunia. Meskipun terjadi peningkatan konsumsi kopi secara global sebesar 2,2% pada beberapa tahun terakhir, tingkat pertumbuhannya masih jauh di bawah tingkat pertumbuhan produksi kopi global sehingga belum mampu menyerap pasokan yang ada.

Untuk meningkatkan harga kopi global, pada 2017 anggota ICO telah menyepakati Resolusi Nomor 645 untuk mendorong tingkat konsumsi kopi dunia guna menyeimbangkan tingkat pasokan dengan tingkat permintaan kopi dunia, yang nantinya diharapkan dapat menstabilkan harga.

Anggota ICO khawatir apabila terus merosotnya harga kopi dunia ini tidak segera ditangani, kelangsungan ekonomi sektor kopi akan terancam. Berdasarkan catatan, terdapat 25 juta petani kopi di dunia, yang mayoritasnya merupakan petani kecil, yang akan terdampak langsung penghidupan dan kesejahteraannya. 

Indonesia sendiri memiliki 1,8 juta petani kopi. “Untuk memastikan keberlanjutan ekonomi sektor kopi, Indonesia berpandangan perlu adanya upaya bersama yang efektif untuk mengatasi merosotnya harga kopi,” demikian pernyataan yang disampaikan oleh Delegasi RI dalam pertemuan tersebut. 

Baca Juga: Wah, rutin minum kopi rupanya bisa bantu turunkan berat badan

Pertemuan Dewan ICO juga mencatat “London Declaration” pada 23 September 2019 yang sebelumnya disepakati oleh perusahaan-perusahaan multinasional yang bergerak di sektor kopi (seperti Nestle, Illy, Starbucks). 

Deklarasi ini pada intinya memandang penting kerja sama dan kemitraan antara pemerintah, industri, dan petani dalam mengatasi krisis harga kopi saat ini,
khususnya untuk membantu para petani kecil yang merasakan dampak paling besar. 

Dewan ICO akan membahas langkah-langkah spesifik dan konkret dalam menindaklanjuti “London Declaration” ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×