Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.C0.ID – JAKARTA. Indonesia resmi melakukan ekspor komoditas agroforestry dari Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) ke Jepang. Ekspor ini memiliki kuantitas 9 ton dengan nilai transaksi ekonomi mencapai Rp 989 juta.
Ekspor tersebut mencakup petai sebanyak 500 kilogram (kg), bersama dengan komoditas hasil hutan bukan kayu lainnya terdiri dari jengkol, cabai rawit orange, cabai merah keriting, cabai rawit hijau, daun salam, bunga pepaya, kelapa parut, nangka muda rebus dan daun singkong rebus.
“Kami atas nama Menteri Kehutanan berbangga hati bahwa apa yang ditanam dan disemai beberapa waktu lalu sekarang sudah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi Masyarakat,” kata Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, pada acara pelepasan ekspor, Selasa (29/10).
Baca Juga: Panen Kopi Vietnam Terganggu Akibat Badai Tropis Trami
Komoditas agroforestry yang telah berhasil diekspor tersebut antara lain merupakan hasil produksi Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) KTH Sukobubuk Rejo, Pati, Jawa Tengah yang difasilitasi oleh PT. Asha Nouva International dan Sariraya Co. Ltd Jepang.
Raja menjelaskan ekspor ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan hutan sebagai tulang punggung swasembada pangan yang mendukung kesejahteraan rakyat.
“Poin penting kami Menteri Kehutanan siap melaksanakan perintah Pak Presiden Prabowo untuk memastikan hutan menjadi tulang punggung swasembada pangan,” jelasnya.
Dia juga menerangkan Indonesia akan mengekspor Komoditas Agroforestry ke Jepang setiap dua minggu sekali. Keberhasilan ini menunjukkan potensi KPS untuk bersaing di pasar Global.
Diharapkan setelah ini program ini bisa memperluas ekspor komoditas unggulan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News