Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can
JAKARTA. Indonesia dan Turki sedang menjajaki pembentukan dana investasi bersama atawa joint investment fund (JIF). Tujuannya untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di kedua negara.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Irawan Wirjawan menjelaskan, ide pembentukan JIF ini berasal dari Mumtaz Khan, salah seorang petinggi International Finance Corporation (IFC) dan Islamic Development Bank.
Pemerintah Turki sudah mendukung rencana itu. Begitu juga dengan pemerintah. Gita mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyambut baik dan mendukung pembentukan JIF. Selanjutnya, BKPM akan menindaklanjuti pembentukan JIF itu bersama Duta Besar dan perwakilan pemerintah Turki lainnya.
Target dari JIF ini adalah proyek infrastruktur berupa pembangunan pelabuhan, bandara, jalan tol, pembangkit listrik batubara maupun geothermal. Tapi, Gita mengatakan belum ada proyek yang spesifik dilakukan.
Pejabat sementara staf khusus Presiden bidang hubungan luar negeri Teuku Faizasyah menambahkan, Indonesia dan Turki akan sama-sama mencari dana dan dikumpulkan dalam JIF. "Tetapi tidak dari pemerintah melainkan dari sektor swasta," kata Faizasyah.
Menurut Faizasyah, Turki memperkirakan dana yang mesti dikumpulkan ke JIF masing-masing sekitar US$ 1 miliar. Dananya digunakan untuk pembangunan infrastruktur hanya untuk kedua negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News