Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Jerman terus berupaya menguatkan kerja sama ekonomi yang komprehensif, khususnya di sektor industri. Kolaborasi kedua negara ini salah satunya diwujudkan melalui pelaksanaan Hannover Messe sebagai ajang pameran teknologi industri ternama di dunia.
"Kami percaya bahwa partisipasi di Hannover Messe akan lebih memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (23/3).
Selama ini, Jerman merupakan salah satu mitra ekonomi terpenting Indonesia di Eropa. Hubungan diplomatik kedua negara telah ada sejak 1952. Tidak hanya di sektor perdagangan, investasi, dan industri, tetapi sinergi kedua negara juga akan menyentuh pada dimensi pembangunan berkelanjutan (sustainability development).
Baca Juga: Kementerian PUPR sebut pandemi tingkatkan penggunaan air bersih di masyarakat
Agus menjelaskan, Indonesia akan menjadi negara mitra resmi (official partner country) untuk gelaran Hannover Messe pada tiga tahun berturut-turut, yakni 2021, 2022 dan 2023.
"Kami telah menerima surat dari Deutsche Messe di Desember 2020 dan Januari tahun ini mengenai kesempatan bagi Indonesia sebagai official partner country di Hannover Messe 2021 dan 2023, serta special feature di 2022," ungkapnya.
Pelaksanaan Hannover Messe tahun ini akan diselenggarakan sepenuhnya secara digital pada 12-16 April 2021. Format baru digital tersebut menyesuaikan dengan kondisi saat ini sebagai dampak pandemi Covid-19.
Rencananya, Presiden RI Joko Widodo dan Kanselir Jerman akan mengikuti secara virtual pada Opening Ceremony Hannover Messe 2021 Digital Edition. Pihaknya percaya event ini merupakan kesempatan besar bagi Indonesia untuk menampilkan visi industri dan memperkenalkan roadmap Making Indonesia 4.0 ke pentas dunia.
Tahun ini, Indonesia akan menampilkan sebanyak 156 peserta yang siap berpartisipasi di dalam ajang Hannover Messe 2021 Digital Edition. Mereka terdiri dari perusahaan industri skala besar, industri kecil menengah dan startup, kawasan industri, asosiasi industri, BUMN, serta kementerian dan lembaga.