kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.640   37,00   0,22%
  • IDX 8.140   21,59   0,27%
  • KOMPAS100 1.116   -2,74   -0,25%
  • LQ45 782   -2,78   -0,35%
  • ISSI 287   0,98   0,34%
  • IDX30 411   -1,53   -0,37%
  • IDXHIDIV20 463   -3,28   -0,70%
  • IDX80 123   0,03   0,02%
  • IDXV30 133   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 129   -0,89   -0,69%

Indonesia bantu IMF, ini komentar Sri Mulyani


Jumat, 13 Juli 2012 / 16:42 WIB
Indonesia bantu IMF, ini komentar Sri Mulyani
ILUSTRASI. Tak perlu akun premium, fitur YouTube picture-in-picture bisa diakses pengguna iPhone


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia dinilai tak bisa berpangku tangan melihat ketidakpastian perekonomian global. Pendapat ini dilontarkan oleh Sri Mulyani, Direktur Pelaksana Bank Dunia usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Jumat (13/7).

Pendapat yang dilontarkan Mantan Menteri Keuangan itu terkait dengan keputusan Bank Indonesia (BI) membantu Dana Moneter Internasional (IMF) dengan cara membeli surat berharga senilai US$1 miliar. Sri bilang, IMF sebagai lembaga donor memiliki peran dan fungsi melakukan asuransi saat krisis terjadi.

Tak heran, jika IMF melakukan beragam cara untuk melakukan perlindungan finansial, terutama di Uni Eropa. "Untuk melakukan itu (perlindungan finansial), IMF tentu membutuhkan dana," kata Sri Mulyani.

Ia bilang, Indonesia sudah mengisi perannya sebagai komunitas global dengan cara ikut berpartisipasi dengan cara memberikan sumber dayanya. "Saya rasa itu adalah suatu tanggung jawab yang ditunjukkan semua negara, tidak hanya negara yang tergabung di G20, tapi negara di luar G20. mereka juga ikut urunan," kata Sri.

Saat ini, IMF membutuhkan dana US$430 miliar untuk menyelamatkan perekonomian global akibat krisis utang yang melanda Uni Eropa. Untuk membantu krisis Uni Eropa itu, KTT G20 di Los Cabos Meksiko menyepakati untuk memberikan bantuan pinjaman dana kepada IMF, termasuk Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×