Reporter: Yudho Winarto | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indonesia sebagai bagian masyarakat dunia dinilai tak bisa berpangku tangan melihat ketidakpastian perekonomian global. Pendapat ini dilontarkan oleh Sri Mulyani, Direktur Pelaksana Bank Dunia usai bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Jumat (13/7).
Pendapat yang dilontarkan Mantan Menteri Keuangan itu terkait dengan keputusan Bank Indonesia (BI) membantu Dana Moneter Internasional (IMF) dengan cara membeli surat berharga senilai US$1 miliar. Sri bilang, IMF sebagai lembaga donor memiliki peran dan fungsi melakukan asuransi saat krisis terjadi.
Tak heran, jika IMF melakukan beragam cara untuk melakukan perlindungan finansial, terutama di Uni Eropa. "Untuk melakukan itu (perlindungan finansial), IMF tentu membutuhkan dana," kata Sri Mulyani.
Ia bilang, Indonesia sudah mengisi perannya sebagai komunitas global dengan cara ikut berpartisipasi dengan cara memberikan sumber dayanya. "Saya rasa itu adalah suatu tanggung jawab yang ditunjukkan semua negara, tidak hanya negara yang tergabung di G20, tapi negara di luar G20. mereka juga ikut urunan," kata Sri.
Saat ini, IMF membutuhkan dana US$430 miliar untuk menyelamatkan perekonomian global akibat krisis utang yang melanda Uni Eropa. Untuk membantu krisis Uni Eropa itu, KTT G20 di Los Cabos Meksiko menyepakati untuk memberikan bantuan pinjaman dana kepada IMF, termasuk Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News