Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Situasi keamanan di kawasan dan dunia menjadi inti pembahasan dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr dan Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith di kantor presiden, Jakarta, Rabu (3/4).
"Kedua negara telah bertukar pandangan mengenai situasi di kawasan dan global dan juga status hubungan bilateral Indonesia dan Australia dewasa ini, khususnya di bidang pertahanan dan luar negeri dan lainnya," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang ikut mendampingi Presiden SBY.
Marty menguraikan, kunjungan kedua menteri Australia tersebut dalam rangka pertemuan 2 + 2 (dua plus dua), yang merupakan pertemuan ini diadakan secara berkala antara Indonesia dan Australia. Hasil rangkaian pertemuan yang dimulai sepanjang hari ini antara kementerian luar negeri Indonesia dan Australia di Jakarta telah dilaporkan kepada Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
Marty mengungkapkan, Presiden SBY menilai hubungan kedua negara cukup baik. Indonesia saat ini bukan saja sahabat Australia, tapi juga sebagai mitra strategis di kawasan. Karena itu, SBY meminta agar hubungan baik kedua negara terus ditingkatkan. Dalam pertemuan tersebut SBY juga menyinggung soal ketegangan di Semenanjung Korea.
Menurut Marty, ketegangan di Semenanjung Korea juga menjadi bahasan penting di tingkat kementerian secara mendalam antara Indonesia dan Australia. Dalam pertemuan itu, SBY meminta perlunya komunikasi intensif dan dialog untuk meredakan ketegangan dan menemukan jalan damai.
Sementara terkait masalah Papua, Presiden menceritakan cara-cara persuasif yang selama ini sudah ditempuh Pemerintah Indonesia untuk menanggapi sentimen separatisme di sana. Salah satunya seperti meningkatkan otonomi khusus di Papua dan Papua Barat. Pihak Australia sendiri, lanjut Marty, awalnya tidak menyinggung soal Papua, tetapi kemudian menyampaikan apresiasi atas usaha Pemerintah Indonesia itu.
Sementara terkait masalah penyelundupan manusia, Marty bilang kedua pihak tidak membahasnya secara khusus. Namun beberapa hari yang lalu baru diselenggarakan Bali Process on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Transnational Crime (Bali Process). Pertemuan yang diketuai Indonesia dan Australia ini berhasil mencapai kesepakatan yang positif dalam menyelesaikan kasus penyelundupan manusia, dari daerah asal dan daerah tujuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News