kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia akan tawarkan proyek di Forum OBOR


Senin, 08 Mei 2017 / 08:46 WIB
Indonesia akan tawarkan proyek di Forum OBOR


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mengejar investasi di bidang infrastruktur. Langkah terbaru Pemerintah Indonesia adalah turut serta dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR) yang diinisiasi oleh Pemerintah China untuk mewujudkan pembangunan jalur sutra era modern. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan hadir dalam forum yang digelar pertengahan bulan ini di Beijing, China.

Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan daftar proyek infrastruktur yang akan ditawarkan dalam forum KTT OBOR di China. Namun Darmin masih enggan merinci proyek apa saja yang akan ditawarkan pemerintah. Yang pasti, "Pekan ini disiapkan dan tidak ada utang. Karena kalau utang akan panjang rentetannya," ujarnya, akhir pekan lalu.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menambahkan, potensi investasi yang bisa diharapkan dari KTT OBOR cukup besar. Maklum, saat ini Indonesia baru meraih investasi sekitar US$ 5 miliar dari program OBOR.

Padahal, kata Thomas, saat ini Pakistan sudah mendapatkan investasi US$ 55 miliar dari program OBOR. Sedangkan Malaysia sudah meraup investasi sekitar US$ 30 miliar dari program jalur sutra baru ini. "Jadi Indonesia masih ketinggalan jauh," ujar dia.

Menurut Thomas, dalam KTT OBOR ini setidaknya akan ada 29 kepala negara yang akan hadir. Tujuh di antaranya adalah kepala negara dari negara-negara di ASEAN seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam dan Brunei Darussalam serta 12 kepala negara dari negara-negara di Eropa. Selain itu, pertemuan tingkat tinggi yang akan membahas tentang kerjasama di jalur sutra itu juga akan dihadiri oleh perwakilan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Proyek transportasi

Meski belum merinci soal proyek yang akan ditawarkan Indonesia, Thomas menyatakan, proyek itu akan berkaitan dengan infrastruktur transportasi dan perhubungan. Misalnya, proyek jalan tol, kereta api dan pelabuhan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, hingga kini di internal pemerintah belum ada komunikasi intensif terkait proyek yang akan ditawarkan di forum OBOR. Tapi, Kementerian PU-Pera telah menyiapkan usulan proyek jalan tol yang akan ditawarkan di forum OBOR. Antara lain proyek jalan tol ruas Padang-Pekanbaru, ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dan Banda Aceh-Sigli. Sebab hingga kini proyek jalan tol itu belum ada dukungan anggaran dari pemerintah. Kementerian PU-Pera juga mengusulkan ruas tol Pekanbaru-Dumai dan ruas Samarinda-Bontang.

Profil One Belt One Road (OBOR)

1. Konsel One Belt One Road ata dikenal dengan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra pertama kali diinisiasi Presiden China Xi Jinping pada tahun 2013.

2. Dalam ambisinya, Xi Jinping membagi Jalur Sutra menjadi dua, darat dan laut

3. Jalur perdagangan darat dikenal dengan Jalur Sutra sabuk Ekonomi. Membentang dari Eropa ke Asia Tengah dan Asia Timur.

4. Jalur perdagangan laut dikenal dengna Jalur Sutra Maritim yang menghubungkan pelabuhan China dengan sejumlah pelabuhan di sepanjang rute Laut China Selatan, Samudra Hindia, Teluk Persia, Laut Merah hingga TEuk Aden

5. Untuk pendanaannya, China menginisiais pembiayaan lewat Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) senilai US$ 50 miliar dan dana jalur sutra baru senilai US$ 40 miliar

(Sumber: Riset KONTAN) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×