Reporter: Abdul Basith | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia akan laporkan Amerika Serikat (AS) ke World Trade Organization (WTO). Indonesia melayangkan laporan atas tuduhan adanya dumping biodiesel asal Indonesia.
"Pemerintah berencana akan mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," ujar Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (APROBI), Paulus Tjakrawan kepada Kontan.co.id, Minggu (25/2).
Pelaporan tersebut digunakan untuk melawan tuduhan dumping dari AS. Selain pelaporan, upaya diplomasi juga dinilai akan terus dilakukan.
Sebelumnya Indonesia juga telah melaporkan tuduhan dumping tersebut pada Pengadilan Perdagangan Internasional AS (USCIT). Tuduhan tersebut dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah dengan industri. "Pemerintah dan Industri sudah mengadu ke USCIT pada tanggal 4 Februari 2018," terang Paulus.
Sebelumnya AS telah menetapkan besaran dumping biodiesel Indonesia. Besaran tersebut naik drastis dari 50,71% menjadi 92,52%.
Bahkan terdapat salah satu perusahaan yang besarannya naik sangat jauh. Besaran dumping yang dituduhkan AS kepada PT Musim Mas naik hingga mencapai 276,65%.
Atas tuduhan tersebut, Paulus mengungkapkan kekecewaannya. Hal itu dinilai membuat daya saing biodiesel Indonesia turun sehingga tidak dapat lagi bersaing.
"Kita tidak bisa ekspor ke Amerika, Indonesia sangat kecewa dengan tuduhan dan ketetapan pajak impor yang keterlaluan itu," jelas Paulus.
Paulus bilang sejak 2017 Indonesia sudah tidak lagi mengekspor ke AS. Oleh karena itu Indonesia pun terus mencari pasar lain.
Salah satunya adalah Uni Eropa (UE) yang sudah kembali terbuka pasca dimenangkannya Indonesia oleh WTO atas kebijalam penetapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) oleh UE. Selain itu negara yang memiliki potensi sebagai tujuan ekspor biodiesel adalah China, India, dan Australia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News