kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,53   2,89   0.31%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

India Jadi Penyumbang Terbesar Surplus Dagang Indonesia


Selasa, 15 November 2022 / 15:14 WIB
India Jadi Penyumbang Terbesar Surplus Dagang Indonesia
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2022). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, India adalah negara yang menjadi penyumbang terbesar surplus neraca perdagangan Indonesia


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali mencetak surplus neraca perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, India adalah negara yang menjadi penyumbang terbesar surplus neraca perdagangan Indonesia khususnya pada sektor non minyak dan gas (migas) pada Oktober 2022.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, surplus neraca perdagangan Indonesia secara keseluruhan utamanya ditopang neraca komoditas non migas.

Data BPS mencatat, neraca perdagangan nonmigas pada Oktober 2022 mengalami surplus sebesar US$ 7,66 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan migas mencatatkan defisit US$ 1,99 miliar.

"Ada tiga negara dengan surplus neraca perdagangan non migas terbesar, yaitu India, Amerika Serikat, dan China," tutur Setianto dalam konferensi pers, Selasa (15/11).

Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Oktober 2022 Surplus US$ 5,67 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia ke India  tercatat surplus US$ 1,69 miliar. Utamanya dari komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani atau nabati, serta besi dan baja.

Bahan bakar mineral menyumbang surplus US$ 865 juta, lemak dan minyak hewani atau nabati menyumbang surplus US$ 575,1 juta, serta besi dan baja menyumbang surplus US$ 168,8 juta.

Neraca perdagangan Indonesia juga mencatatkan surplus dengan Amerika Serikat (AS) senilai US$ 1,29 milar. Ini ditopang surplus pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, lemak dan minyak hewani atau nabati, serta alas kaki.

Kemudian, neraca perdagangan dengan China juga mengalami surplus US$ 1,05 miliar disumbang komoditas bahan bakar mineral, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewani atau nabati.

Lebih lanjut, Setianto juga mencatat,  negara yang merupakan penyumbang defisit neraca perdagangan nonmigas adalah Australia, Brasil, dan Korea Selatan.

Australia menjadi penyumbang defisit dengan nilai US$ 533,8 juta. Lalu, Brasil defisit US$ 314 juta dan Korea Selatan defisit US$ 183,9 juta.

Baca Juga: BPS Catat Harga CPO hingga Bijih Besi Mulai Turun pada Oktober 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×