Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi
"Konsumsi bisa mengikuti ketika semuanya sudah lebih terkendali. Upaya meningkatkan konsumsi masyarakat saat ini memang agak sulit, apalagi tanda-tanda kapan akan pulih masih belum terlihat karena tambahan kasus Covid-19 masih terus meningkat," paparnya.
Kemudian, sejalan dengan kebijakan kenormalan baru (new normal) yang akan dilakukan pemerintah, maka ini akan menambah peluang pandemi bisa semakin lama selesai.
Baca Juga: SKK Migas berharap permintaan insentif dalam menghadapi Covid-19 disetujui pemerintah
Terkecuali, apabila pemerintah dapat memastikan masyarakat bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan dan menahan mobilisasi mereka untuk berpindah antardaerah. Terutama dari daerah zona merah ke zona hijau yang pengendaliannya dirasa akan sulit.
Lebih lanjut Riza mencontohkan, pelaksanaan new normal di beberapa negara seperti Korea Selatan, Perancis, dan China malah semakin menunjukkan bertambahnya infeksi baru, atau gelombang kedua.
Padahal, tingkat kedisiplinan masyarakat di sana dalam menjalankan protokoler kesehatan sangat tinggi. Meskipun tidak berharap ini terjadi di Indonesia, tetapi tidak dapat dimungkiri kemungkinan itu pasti ada.
Baca Juga: Molor dari target awal, pemerintah siap terbitkan diaspora bond pada November 2020
"Hal ini juga perlu menjadi pertimbangan pemerintah. Jika ini terjadi maka biaya yang dibutuhkan akan semakin meningkat," kata Riza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News