kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INA-IFU Denmark Sepakati Kerangka Kerja Investasi Senilai US$ 500 Juta


Selasa, 06 Desember 2022 / 19:35 WIB
INA-IFU Denmark Sepakati Kerangka Kerja Investasi Senilai US$ 500 Juta
ILUSTRASI. Ridha DM Wirakusumah diperkenalkan sebagai Direktur Utama Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau CEO Indonesia Investment Authority (INA) oleh Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (16/2/2021).


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani Kesepakatan Kerangka Kerja Investasi dengan Investment Fund for Developing Countries (IFU) dari Kerajaan Denmark untuk menjajaki peluang investasi transisi energi hijau dan pembangunan sosial yang inklusif di Indonesia.

Kesepakatan ini mencakup prospek investasi bersama dalam energi terbarukan, air, pengelolaan limbah, dan ekonomi sirkular lainnya.

"Yang kita tanda tangan hari ini nilainya US$ 500 juta, dimana US$ 100 juta masing-masing dari INA dan IFU, lalu kita akan finding another US$ 300 juta. Sehingga kalau kita invest sekitar up to US$ 500 juta," ujar Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah di Jakarta, Selasa (6/12).

Baca Juga: INA Targetkan Dana Kelolaan Investasi Tembus US$ 200 Miliar

Ridha optimistis, dengan kekuatan yang dimiliki, kedua pihak akan bersama-sama mencari ko-investor potensial lainnya untuk turut berkontribusi dalam memenuhi selisih total target investasi tersebut di atas.

Rida menyebut, investasi yang akan masuk dalam kerangka kerja belum tentu proyek dengan skala besar. Nantinya, skala investasi dari IFU berada di kisaran US$ 15 juta sampai US$ 50 juta per project.

"I think penekanannya itu is impact investing and doing great and doing good thing at the same time," ucap Ridha.

Ridha mengatakan, kehadiran IFU sebagai mitra global dapat membantu mempromosikan investasi hijau di Indonesia. Serta membawa Indonesia sejalan dengan mekanisme transisi energi yang berkeadlian sesuai standar global.

Menurutnya, kesepakatan INA-IFU menandai langkah positif dalam mendukung komitmen Indonesia dalam memenuhi target netral karbon 2060.

"Kami optimistis kesepakatan ini tidak hanya akan memberikan keuntungan yang optimal dengan risiko yang sesuai bagi pihak-pihak yang terlibat, tetapi juga dapat mendukung dan mendorong pertumbuhan yang inklusif bagi Indonesia dalam jangka panjang," jelas Ridha.

Managing Director INA, Andry Setiawan menambahkan, INA dan IFU tengah menjajaki proyek mana yang akan dibiayai melalui kerangka kerja investasi tersebut.

"We are still reviewing, evaluating a lot of projects. So it can be in the fishery side, it can be forestry, it can be a lot of projects," ujar Andry.

Baca Juga: SRF China dan INA Indonesia Kongsi Investasi Rp 1,86 triliun di Kimia Farma (KAEF)

CEO IFU Torben Huss mengatakan, pihaknya turut berupaya mendukung transisi hijau. Ia menyebut, kemitraan dengan INA menyediakan platform yang ideal untuk membantu perusahaan swasta terlibat dalam menciptakan ekonomi Indonesia yang lebih “hijau”.

Selain itu, memungkinkan investor swasta untuk meningkatkan investasi dan keuntungan, sambil mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Kami berharap kerja sama dengan INA dan Indonesia akan membawa banyak manfaat," ucap Torben.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×