Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan data neraca perdagangan Agustus 2019 besok, Senin (16/9). Ekonom memprediksi kinerja impor yang melandai bakal menstimulus neraca perdagangan bulan lalu.
Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri memprediksi baik impor maupun ekspor Agustus kontraksi. Kata Reny, impor Agustus turun 3,01% month on month (mom) dan 10,3% year on year (yoy). Sementara ekspor melemah 2,01% mom atau 4,62% yoy.
“Kontraksi dari sisi impor masih lebih dalam dibandingkan dengan ekspor. Penurunan impor lebih dalam pada Agustus, neraca perdagangan bisa surplus, bukan karena kinerja tapi karena impor,” kat Reny kepada Kontan.co.id, Jumat (13/9).
Baca Juga: Impor melandai, neraca perdagangan Agustus diprediksi surplus
Reny meramal surplus neraca perdagangan Agustus mencapai US$ 93,7 juta. Lebih lanjut menurutnya, kinerja ekspor-impor melandai karena pelemahan ekonomi dunia sehingga permintaan tidak cukup besar.
Perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China berdampak kepada barang kinerja ekspor dan impor Indonesia tidak maksimal. “Saat ini, akan berdampak pada current account deficit (CAD) 2,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) defisitnya,” kata Reny.
Dari sisi internal, menurut Reny, impor terbatasi karena eskalasi kebijakan pemerintah yang membatasi impor.
Baca Juga: Ekonom: Rupiah berpotensi lanjutkan penguatan walau tipis
Di sisi lain, Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih meramal bulan lalu neraca perdagangan defisit tipis US$ 200 juta. “Saya kira defisit karena harga minyak mentah turun bulan lalu,” juar Lana kepada Kontan.co.id, Jumat (13/9).
Menurut Reny, sampai dengan September 2019 neraca perdagangan bakal surplus karena perang dagang AS dan China cenderung tenang. Sehingga, potensi ekspor sepanjang bulan ini akan lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News