kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor Jamu Ilegal Mencapai Rp 250 miliar


Rabu, 15 Oktober 2008 / 16:59 WIB
ILUSTRASI. TAJUK - Khomarul Hidayat


Reporter: Abdul Wahid Fauzie |

JAKARTA. Krisis yang melanda Amerika Serikat rupanya akan dapat menghantui industri jamu dalam negeri. Sebabnya, China yang selama ini telah memproduksi produk herbal berencana mengalihkan produk jamunya ke beberapa negara berkembang termasuk Indonesia.

Charles Saerang, Ketua Gabungan Produsen Jamu Indonesia mengaku ancaman jamu asal China akan merebak di pasar dalam negeri. Sayangnya, produsen asal China akan memasukkan produknya ini dengan cara ilegal. Menurut Charles, produk ilegal asal China diperkirakannya akan naik sebesar 10% hingga 20% menjadi Rp 250 miliar. "Makanya, pemerintah harus memproteksi," tegasnya, kemarin.

Menurut Charles, pemerintah hendaknya membuat tata niaga impor jamu. Artinya, pemerintah boleh mengimor jamu asalkan kebutuhan jamu didalam negeri tidak tercukupi. Nah, lantaran sudah cukup, maka pemerintah tidak perlu melakukan impor jamu.

Walau krisis telah melanda Amerika, namun Charles menegaskan target penjualan jamu dan obat tradisional sebesar Rp 72, triliun akan tercapai. Sebabnya, hingga kini penjualan jamu dan obat tradisional belum terimbas akibat krisis Amerika. "Kuartal pertama 2008 saja sudah naik 15% menjadi Rp 4,5 triliun," paparnya.

Zulfikar Lukman, Direktur Korporasi PT Mustika Ratu Tbk juga membenarkan jika hingga akhir tahun dampak krisis Amerika belum akan berimbas. Sebabanya, industri jamu dan komestik masih menjadi produk primer bagi masyarakat dunia. "Kemungkinan tahun depan, dan sangat kecil, cuma 10%," tegasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×