kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Impor BBM Berpotemsi Terus Naik Jelang Akhir Tahun 2022


Senin, 15 Agustus 2022 / 21:31 WIB
Impor BBM Berpotemsi Terus Naik Jelang Akhir Tahun 2022
ILUSTRASI. Impor BBM berpotensi terus naik di akhir tahun 2022


Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor bahan bakar minyak (BBM) terlihat meningkat tajam dalam tujuh bulan pertama 2022. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), impor BBM periode Januari hingga Juli 2022 tercatat US$ 14,37 miliar, atau naik 97,71% bila dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.

“Impor hasil minyak tersebut termasuk untuk bahan bakar motor, pesawat, bahan bakar diesel, dan lain-lain untuk tujuh bulan pertama tahun ini,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam pertemuan secara daring, Senin (15/8).

Tak hanya secara nilai, volume impor BBM di periode Januari-Juli 2022 juga terpantau meningkat 17,63% yoy.

Selain BBM, impor LPG juga mengalami kenaikan. Terpantau impor LPG dalam tujuh bulan pertama tahun ini sebesar US$ 3,12 miliar atau naik 49,6% yoy. Sedangkan secara volume tercatat 3,90 juta ton atau naik 4,92% yoy.

Baca Juga: BPS: Nilai Ekspor Juli 2022 Turun 2,20% mom

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mengatakan, masih ada potensi peningkatan impor BBM di sisa tahun 2022. Menurut pengamatannya, peningkatan impor BBM kemungkinan besar terjadi pada kuartal IV-2022.

“Patut waspada karena kuartal IV-2022, sesuai faktor musiman, permintaan (impor) minyak meningkat. Mobilitas masyarakat juga makin bergerak sehingga permintaan mungkin meningkat,” tutur David kepada Kontan.co.id.

Selain meningkat karena permintaan, David juga menyoroti ketegangan politik yang masih terjadi di Rusia dan Ukraina. Ketegangan ini salah satu penyebab harga minyak global melesat dan membuat harga BBM dalam negeri ikut terkerek.

Menurutnya, ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina ini masih menjadi faktor penting penentu pergerakan harga BBM.

“Jadi ini masih menjadi wild car, kondisi geopolitik kedua negara. Terutama, kebijakan energi dari Rusia,” tandas David.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×