Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor konsumsi pada bulan September 2020 mengalami penurunan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor konsumsi pada bulan tersebut sebesar US$ 1,12 miliar atau turun 6,12% mom.
Bila dibandingkan dengan bulan September 2019 pun, impor konsumsi pada periode tahun ini tercatat turun 20,38% yoy.
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat, penurunan impor konsumsi ini masih disebabkan oleh masyarakat yang menahan konsumsi di tengah pandemi Covid-19.
“Orang lebih banyak beralih ke kebutuhan pokok. Jadi, kalau durable goods mereka masih terbatas. Jadi, orang lebih mementingkan kebutuhan primer bukan sekunder atau tersier,” kata David kepada Kontan.co.id, Kamis (15/10).
Sementara itu, David melihat kalau porsi impor barang konsumsi lebih banyak berupa barang elektronik.
erBaca Juga: BI: Surplus neraca dagang bisa perkokoh ketahanan eksternal
Akan tetapi, David melihat adanya prospek peningkatan impor barang konsumsi hingga akhir tahun 2020. Hal ini seiring dengan faktor musiman, yaitu adanya persiapan untuk Natal dan Tahun Baru.
“Desember mungkin akan pick up, tetapi masih belum bisa tinggi sebesar tahun lalu. Tapi, bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya pasti ada peningkatan. Pengaruh musiman,” tambahnya.
Lebih lanjut, David meramal kalau impor konsumsi akan kembali ke level sebelum Covid-19 pada pertengahan tahun 2021. Hal ini seiring dengan mulai ada kepastian terkait vaksin dan pemulihan ekonomi, dengan semakin bergulirnya program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
