kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.068   84,02   1,20%
  • KOMPAS100 1.055   14,87   1,43%
  • LQ45 830   12,78   1,56%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 423   6,78   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,73   1,54%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,57   0,46%
  • IDXQ30 141   1,92   1,38%

IMF Perkirakan Ekonomi Global Terjebak pada Utang yang Tinggi


Jumat, 25 Oktober 2024 / 14:56 WIB
IMF Perkirakan Ekonomi Global Terjebak pada Utang yang Tinggi
ILUSTRASI. IMF memproyeksikan bahwa ekonomi global akan terjebak pada pertumbuhan yang rendah dan utang yang tinggi.MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa/pras.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional memproyeksikan bahwa ekonomi global akan terjebak pada pertumbuhan yang rendah dan utang yang tinggi.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan bahwa utang publik akan melampaui US$ 100 triliun pada tahun ini, atau setara dengan 93% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menjadi yang tertinggi sepanjang masa.

Bahkan pada tahun 2030 mendatang, IMF memperkirakan utang publik akan mendekati 100% dari PDB.

Baca Juga: Bank Dunia Luncurkan Strategi Baru untuk Tingkatkan Peluang Ekonomi bagi Perempuan

"Jadi inilah intinya. Ekonomi global terancam terjebak pada jalur pertumbuhan rendah dan utang tinggi," ujar Kristalina dalam Konferensi Pers, di Washington Kamis (24/10) seperti dikutip dari laman resmi IMF.

Dengan kondisi tersebut, menandakan bahwa pendapatan negara akan lebih rendah dan dan lebih sedikitnya lapangan pekerjaan.

"Itu juga berarti pendapatan pemerintah yang lebih rendah, sehingga lebih sedikit investasi untuk menghidup keluarga dan melawan tantangan jangka panjang seperti perubahan iklim. Ini adalah masa yang mencemaskan," katanya.

Baca Juga: IMF Ramal Ekonomi Hanya Tumbuh 5,1%

Kristalina memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,2% per tahun dan melambat menjadi 3,1% per tahun dalam lima tahun. Menurutnya, hal tersebut merupakan prospek jangka menengah terendah dalam beberapa dekade, sementara perdagangan tidak lagi menjadi mesin pertumbuhan yang kuat.

"Kita hidup dalam ekonomi global yang lebih terfragmentasi," imbuh Kristalina.

Selanjutnya: Pembatasan Subsidi Bisa Menggunakan Data NIK/KTP Agar Tepat Sasaran

Menarik Dibaca: 40 Twibbon Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024 untuk Dipasang di Media Sosial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×