Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional atau The International Monetary Fund (IMF) akan mengeluarkan metode baru untuk menilai keberlanjutan utang bagi negara-negara yang memiliki akses ke pasar keuangan.
Wakil Direktur Departemen Strategi, Kebijakan, dan TInjauan IMF Jeromin Zettelmeyer mengatakan, ini untuk mengeluarkan prediksi yang akurat terkait risiko krisis finansial dan meningkatkan transparansi.
“Menilai keberlanjutan utang suatu negara selalu menjadi lebih seni daripada sains. Nah, sistem baru akan bertujuan untuk memasukkan lebih banyak sains ke dalam prosesnya,” ujar Zettelmeyer dalam briefing di situs iMF, Kamis (4/2).
Baca Juga: Yellen dan bos IMF bicara pentingnya solusi multilateral atasi masalah utang global
Metode baru ini diharapkan mampu memberi kerangka kerja yang lebih akurat yang memungkinkan untuk memperingatkan atau memprediksi krisis dan mana utang yang berkelanjutan dan yang tidak.
Asal tahu saja, pembaruan metodologi penilaian utang ini merupakan yang pertama sejak tahun 2013 atau sejak krisis utang terjadi di negara Eropa.
Lembaga tersebut menambahkan, pengembangan kerangka penilaian utang teranyar ini dilakukan setelah konsultasi ekstensif dengan stakeholders eksternal, pelaku pasar, lembaga pemeringkat, akademisi, Uni Eropa, dan Bank Sentral Eropa.
Nantinya, metode ini diharapkan mampu beroperasi penuh pada kuartal IV-2021 atau paling lambat pada kuartal pertama tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
