Reporter: Herlina KD | Editor: Edy Can
JAKARTA. Dampak kenaikan tarif dasar listrik 2013 mendatang terhadap inflasi tidak besar. Menteri Keuangan Agus Martowardojo memperkirakan, dampak terhadap inflasi hanya sebesar 0,3%.
Catatan saja, tahun depan, pemerintah menargetkan inflasi sebesar 4,9%. Sementara Bank Indonesia memperkirakan, inflasi berada dalam kisaran 4,5% plus minus 1. Namun, perkiraan BI belum memperhitungkan dampak kenaikan tarif dasar listrik.
Pemerintah berencana tarif dasar listrik sebesar 15% secara bertahap. Rencana, kenaikan itu akan dilakukan tiga tahap dalam satu tahun.
Agus mengatakan, kenaikan tarif listrik ini supaya pemerintah memiliki ruang fiskal yang lebih besar untuk belanja produktif seperti pembangunan infrastruktur. Dalam RAPBN 2013 pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 80,9 triliun. Angka ini naik ketimbang APBNP 2012 yang sebesar Rp 65 triliun.
Menurutnya, saat ini semua segmen masyarakat menikmati subsidi listrik, mulai dari rumah tangga kecil, kelas menengah, dan industri besar. Nah, ke depan, "Masyarakat yang perlu subsidi kita bantu, tetapi masyarakat yang tidak perlu subsidi harus kita kurangi. Ini butuh penataan supaya tidak semua segmen menerima subsidi listrik," ujar Agus Rabu (5/9).
Untuk menata subsidi agar lebih merata, maka biaya produksi harus lebih efisien. Di luar itu, tarif listrik yang selama ini berlaku masih terlalu murah, sehingga perlu penyesuaian. Makanya, dalam RAPBN 2013 pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News