kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,98   5,63   0.61%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikatan Alumni Ikopin minta Jokowi Copot Puspayoga


Rabu, 27 Desember 2017 / 18:08 WIB
Ikatan Alumni Ikopin minta Jokowi Copot Puspayoga


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga tahun pemerintahan Jokowi-JK menjadi perhatian bagi setiap orang tak terkecuali Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Alumni Ikopin (DPP IKA Ikopin).

Lembaga ini melihat indikator-indikator untuk menilai keberhasilan Jokowi-JK berupa penurunan tingkat kemiskinan, pemerataan pembangunan di wilayah Indonesia, turunnya pengangguran, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan tingkat inflasi yang rendah dan stabil.

Namun lembaga ini menilai program turunan Visi Nawacita, tidak ada satu pun program yang menyentuh pembangunan perkoperasian di Indonesia, bahkan menjadi sub program sekalipun koperasi tidak mendapat tempat dalam gegap gempita pembangunan yang dilakukan Pemerintahan Jokowi-JK.

Selain itu, kontribusi koperasi terhadap pertumbihan perekonomian Indonesia secara keseluruhan hanya 19%. Apalagi saat ini Koperasi baru menyumbang 4% terhadap PDB Indonesia. Oleh sebab itu, DPP IKA Ikopin desak Jokowi melakukan reshuffle menterinya.

"Presiden Jokowi harus segera mereview kembali dan melakukan reshuflle kabinet khususnya terhadap menteri koperasi," ungkap Ketua Umum DPP IKA Ikopin Adri Istambul Lingga Gayo pada Rabu (27/12).

Adri juga meminta agar pemerintah melakukan penguatan institut pendidikan IKOPIN dengan mengeluarkan Surat Keputusan Presiden agar menjadi Ikopin sebagai perguruan tinggi negeri yang khusus pada keilmuan koperasi.

Selain itu Adri meminta agar pemerintah melakukan revitalisasi koperasi. Langkah ini dengan merehabilitasi koperasi dengan melakukan pembaharuan organisasi koperasi melalui pemuktahiran data dan pembekuan koperasi yang nantinya ditindaklanjuti dengan pembubaran koperasi.

Langkah kedua, reorientasi dengan merubah paradigma dari pendekatan kuantitas menjadi kualitas kelembagaan koperasi.

Ketiga, pengembangan koperasi dengan melakukan peningkatan dan pengembangan kapasitas usaha dan kelembagaan koperasi untuk mendorong menjadi koperasi skala besar internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×