kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHS Markit: PMI Manufaktur Indonesia Desember turun ke 53,5


Senin, 03 Januari 2022 / 09:43 WIB
IHS Markit: PMI Manufaktur Indonesia Desember turun ke 53,5
ILUSTRASI. PMI Manufaktur Indonesia Desember 2021 di posisi 53,5 atau turun dari 53,9 pada bulan sebelumnya.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju industri manufaktur masih berdaya pada Desember 2021, meskipun tidak sekencang pada November  2021. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia Desember 2021 di posisi 53,5 atau turun dari 53,9 pada bulan sebelumnya.

Meski menurun, industri manufaktur masih berdaya. Pasalnya, masih berada dalam zona ekspansif atau indeks di atas 50. Economics Associate Director IHS Markit Jingyi Pan mengatakan, secara keseluruhan sentimen sangat positif.

“Laju pemulihan di seluruh sektor manufaktur Indonesia melambat pada Desember. Meski sub-indeks output menunjukkan pertumbuhan produksi yang lebih tajam, namun terjadi perlambatan pada pertumbuhan permintaan, dengan total pekerjaan baru mengalami ekspansi pada laju lebih lambat selama empat bulan,” ungkap Jingyi Pan dalam keterangan resminya, Senin (3/1).

Baca Juga: Prediksi IHSG Menguat Di Awal Tahun 2022, Ini Rekomendasi Saham Pilihan

Hambatan pasokan masih menjadi alasan utama di sektor manufaktur Indonesia. Kinerja pemasok terus memburuk dan perusahaan terus melaporkan tekanan harga lebih tinggi, yang berdampak pada produksi di beberapa perusahaan. Sehingga sangat penting untuk memonitor jika hal ini terus berdampak pada produksi, atau bahkan berdampak pada momentum pertumbuhan selanjutnya.

Jingyi Pan mengatakan, keseluruhan sentimen bertahan sangat positif, dengan tingkat kepercayaan diri bisnis di atas rata-rata jangka panjang menunjukkan bahwa manufaktur Indonesia masih optimistis terhadap pertumbuhan produksi berkelanjutan selama periode tahun 2022. Lebih lanjut, posisi manufaktur terkini juga mewakili perbaikan kondisi bisnis di seluruh sektor manufaktur Indonesia empat bulan berturut-turut, meski tingkat perbaikan merupakan yang paling lambat sejak bulan September.

Tercatat, permintaan dan produksi barang buatan Indonesia ekspansi selama empat bulan berturut-turut hingga Desember. Pertumbuhan output meningkat dari posisi bulan November ke posisi tercepat ketiga dalam rekor.

“Untuk memenuhi kenaikan permintaan dan persyaratan produksi yang lebih besar, manufaktur Indonesia meningkatkan aktivitas pembelian pada Desember, yang juga berkontribusi menaikkan tingkat inventaris pra-produksi,” ungkap IHS. Adapun, peningkatan aktivitas pembelian juga berkaitan dengan harapan kenaikan permintaan pelanggan pada bulan-bulan yang akan datang.

Baca Juga: IHSG Menguat di Awal Perdagangan Senin (3/1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×