Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Pembatasan aktivitas tersebut membuat industri harus menunggu cukup lama untuk mendapatkan bahan baku. Bahkan, waktu menunggu bahan baku di bulan lalu merupakan yang paling lama dalam tujuh bulan terakhir.
Dengan kurangnya bahan baku tersebut, menyebabkan harga input meningkat tajam dan cepat. Sehingga, laju inflasi biaya input tercatat meningkat paling tinggi sejak bulan November 2018.
Baca Juga: Indeks manufaktur menembus level eskpansif, investor tetap perlu waspada
Harga output juga naik paling cepat dan merupakan salah satu yang paling cepat dalam 19 bulan karen aperusahaan membebankan biaya input yang lebih tinggi tersebut kepada konsumen.
Lebih lanjut, stok pembelian dan barang jadinampak menurun pada akhir tahun 2020. Namun, penurunannya masih ke level sedang.
“Tingkat penurunan inventaris praproduksi juga berkurang selama 8 bulan berturut-turut dan tergolong paling lemah sejak bulan Februari,” tandasnya.
Selanjutnya: Menko Airlangga sebut pemulihan ekonomi semakin nyata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News