Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Umat Islam akan segera merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah atau Lebaran Haji 2024. Idul Adha adalah momen untuk memperingati peristiwa Nabi Ibrahim mengorbankan putranya, Nabi Ismail, demi menunaikan perintah Allah SWT.
Selain itu, Idul Adha juga bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah setiap bulan Zulhijah.
Seperti yang diketahui, Idul Adha biasanya bertepatan dengan tanggal 10 Zulhijah berdasarkan kalender hijriah.
Di Indonesia, penetapan Idul Adha dilakukan melalui beberapa metode, yakni hisab dan rukyatul hilal.
Lantas, kapan Idul Adha 2024 menurut pemerintah, Muhammadiyah, dan NU?
Idul Adha 2024 menurut pemerintah
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan awal Zulhijah 1445 H pada Jumat (7/6/2024).
"Sidang Isbat ini penting untuk selalu kita laksanakan, karena masyarakat menunggu pengumuman resmi dari pemerintah," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin dikutip dari laman resmi Kemenag, Kamis (6/6/2024).
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menyampaikan, berdasarkan data hilal, pada Kamis nanti, posisi hilal telah melampaui kriteria Imkanur rukyat MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Baca Juga: Persediaan Hewan Kurban untuk Idul Adha 2,06 Juta Ekor, Mentan: Jumlahnya Cukup
"Pada 7 Juni 2024 atau 29 Zulkaidah 1445, di seluruh wilayah Indonesia, ketinggian hilal berada di atas ufuk antara 7 derajat 15,82 menit sampai 10 derajat 41,09 menit, dengan sudut elongasi antara 11 derajat 34,83 menit sampai 13 derajat14,47 menit," jelas dia.
"Hal tersebut sudah memenuhi kriteria yang telah ditentukan MABIMS," imbuhnya.
Adib menambahkan, dalam posisi tersebut, berdasarkan data dan perhitungan, posisi hilal sudah berada di atas kriteria imkanur rukyat.
Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal diperkirakan dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia, bergantung pada cuaca setempat.
Dengan demikian, hasil perhitungan imkanur rukyat ataupun wujudul hilal penentuan awal bulan Zulhijah berpotensi memiliki kesamaan.
"Sehingga, di tahun ini, Muslim di Indonesia diperkirakan dapat merayakan hari Idul Adha secara serentak. Namun harus tetap menunggu hasil sidang isbat," pungkasnya.
Baca Juga: Besok Sidang Isbat 1 Zulhijah, Idul Adha Pemerintah & Muhammadiyah Akan Berbeda?