kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.689   -18,00   -0,11%
  • IDX 8.432   37,88   0,45%
  • KOMPAS100 1.168   -0,23   -0,02%
  • LQ45 851   -2,14   -0,25%
  • ISSI 291   0,37   0,13%
  • IDX30 446   1,40   0,31%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 131   -0,12   -0,10%
  • IDXV30 138   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 142   0,29   0,21%

Ical diimbau tak buru-buru koalisi dengan Gerindra


Selasa, 06 Mei 2014 / 11:31 WIB
Ical diimbau tak buru-buru koalisi dengan Gerindra
ILUSTRASI. DANA melakukan berbagai upaya untuk mendorong penggunaan QRIS.


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (ARB)  diingatkan untuk tidak buru-buru membangun koalisi dengan Gerindra. Apalagi, dalam rencana koalisi ini Aburizal hanya menjadi calon wakil presiden Prabowo.

Politisi senior partai Golkar, Zainal Bintang mempersoalkan kesediaan Aburizal Bakrie untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo.

"Soalnya perolehan suara Golkar pada Pileg yang lalu adalah 14.5% (versi hitung cepat), jauh lebih tinggi dari Gerindra yang hanya 12%,"ujar Zainal Bintang kepada KONTAN, Selasa (6/5).

Zainal yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) mengatakan, keputusan untuk berkoalisi harus melalui mekanisme rapat pimpinan nasional partai (rapimnas), bukan semata-mata pertimbangan tim sukses Aburizal Bakrie.

Dia pun mengingatkan kejadian yang pernah menimpah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dimana ketua umumnya memutuskan berkoalisi dengan Gerindara tanpa melalui mekanisme partai, bisa saja akan menimpa Golkar.

"Langkah terobosan ARB mau membuat ijab kabul degan Prabowo sebagai cawapres tanpa melalui rapimnas bisa jadi bumerang bagi ARB. Kasus Ketum PPP Suryadharma Ali bisa terulang pada diri ARB. Artinya bisa dipermalukan di Rapimnas", ujar Zainal.

Karena itu, Bintang mengimbau ARB untuk tidak gampang larut dengan usulan tim suksesnya. "Karena bisa-bisa menyesatkan, lantaran terlalu rakus mau berkuasa," pungkas Bintang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×