Sumber: Antara | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 ini berpotensi mencapai level 5 % menyusul proyek-proyek infrastruktur di dalam negeri yang mulai terealisasi.
"Kalau kita perhatikan, sudah cukup banyak berita mengenai pembangunan infrastruktur di dalam negeri seperti bandara, pelabuhan, dan jalan, itu akan menggerakkan ekonomi," ujar Direktur IBPA Wahyu Trenggono di Jakarta, Selasa (I/3).
Ia mengemukakan pada tahun 2016 ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 %, meningkat dibandingkan realisasi pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2015 lalu yang sebesar 4,79 %.
Melalui pembangunan infrastruktur, lanjut Wahyu Trenggono, akan meningkatkan aktivitas dunia usaha di dalam negeri, dengan begitu kinerja perusahaan domestik berpotensi membukukan hasil positif.
"Dunia usaha yang bergerak juga menuntut adanya tambahan dana, kondisi itu membuka peluang perusahaan menerbitkan obligasi dalam rangka ekspansi," katanya.
Ia mengatakan opsi penerbitan obligasi akan menjadi pilihan perusahaan untuk meraih dana mengingat beban yang dikeluarkan relatif lebih rendah dibandingkan melalui pinjaman perbankan.
"Tren suku bunga kredit perbankan yang menurun merupakan kabar baik bagi perusahaan yang menerbitkan obligasi karena dapat menekan 'cost of fund' dari penerbitan obligasi dan bisa menjadi penyemangat bagi emiten untuk menerbitkan obligasi," katanya.
Pada tahun 2015, ia memaparkan bahwa tercatat terdapat 39 emiten dengan 117 seri obligasi korporasi dengan total emisi mencapai Rp62 triliun.
Pada tahun 2016, diperkirakan jumlah penerbitan dan nilai emisi obligasi lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News