Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menurut survei HSBC yang bertajuk 'Navigator: Now, next and how', perusahaan di Indonesia memiliki pandangan yang lebih optimis ketimbang perusahaan di kancah dunia, termasuk di wilayah Asia. Optimisme tersebut menyangkut prospek bisnis jangka pendek, menengah dan panjang. Hal ini didasari oleh keyakinan bahwa sejumlah kebijakan ekonomi makro yang diambil Pemerintah akan semakin memperkuat konsumsi domestik dan investasi.
Informasi saja, Navigator mengukur sentimen dan harapan dunia bisnis di 35 pasar di seluruh dunia. “Dari hasil survei, para pebisnis di Indonesia memperlihatkan rasa optimisme yang sangat besar, dengan tingkat kepercayaan diri yang jauh lebih tinggi dibanding perusahaan-perusahaan lain di seluruh dunia termasuk di wilayah Asia,” kata Anurag Saigal, Deputi Direktur, Commercial Banking, PT Bank HSBC Indonesia dalam rilis yang diterima KONTAN.
Baca Juga: Penjualan televisi turun hingga 40%, Akari Indonesia: Optimis target tercapai
Salah satu temuan penting dari survei ini adalah lebih dari setengah perusahaan Indonesia yang disurvei termasuk dalam kategori 'Navigator'. Ini berarti mereka mengharapkan penjualan tumbuh sebesar 15% atau lebih pada tahun berikutnya. Responden Indonesia juga merasa percaya diri atas prospek bisnis masa depan mereka, di mana sembilan dari sepuluh perusahaan Indonesia optimis tentang pertumbuhan, dibandingkan dengan setahun lalu.
"Optimisme di Indonesia berada di atas rata-rata Asia Pasifik, negara yang mendekati tingkat optimisme Indonesia adalah Bangladesh dengan 74% dan India dengan 72%," kata Anurag.
Dia menambahkan, Navigator juga menunjukkan bahwa para pengambil keputusan dari perusahaan Indonesia optimistis terhadap prospek jangka pendek, menengah dan panjang. Responden dari negara kepulauan memiliki prospek positif untuk tahun depan, juga untuk 5 tahun ke depan. "Mereka juga lebih optimis tentang pertumbuhan mereka dalam 12 bulan terakhir, level yang jauh di atas rata-rata global,” tambah Anurag.
Baca Juga: Prospek Kinerja Positif Emiten Jasa Pertambangan
Masih dari “HSBC Navigator: Now, Next and How” - tahun depan, lebih dari setengah bisnis yang disurvei (54%) memperkirakan penjualan mereka tumbuh 15% atau lebih, jauh lebih tinggi daripada rata-rata global (22%) dan Asia Pasifik (19%). “Para pebisnis di Indonesia adalah yang paling optimis di 35 pasar. Bangladesh adalah yang terdekat, dengan 50% perusahaan di Bangladesh mengharapkan pertumbuhan penjualan 15% atau lebih,” kata Anurag.
Dalam jangka waktu lima tahun, proporsi bisnis di Indonesia mengharapkan penjualan tumbuh 15% atau lebih mencapai 61%.
Catatan saja, navigator merangkum hasil survei komprehensif terhadap 9.131 perusahaan dari enam wilayah berbeda dan merupakan bagian dari serangkaian laporan 'Navigator' untuk mengetahui sentimen dan melihat masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan di seluruh dunia. Survei ini juga mencoba melihat rencana investasi para pebisnis, bagaimana mereka mengambil keputusan-keputusan penting, melakukan berbagai perubahan, serta mengembangkan bisnis. Sebanyak 150 perusahaan dari Indonesia menjadi bagian dari sampel penelitian ini.
Baca Juga: Ribuan ilmuwan dunia memperingatkan planet Bumi dalam darurat iklim
HSBC menetapkan kriteria pengambilan sampel, yaitu perusahaan dengan omset minimal US$ 1,75 juta dan batas korporasi sebesar US$ 16,5 juta. Responden merupakan para pengambil keputusan kunci dan mereka yang memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan di perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News