kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hitung-hitungan Kemenkeu Soal Dampak Positif Pemilu 2024 Ke Pertumbuhan Ekonomi


Minggu, 26 November 2023 / 11:59 WIB
Hitung-hitungan Kemenkeu Soal Dampak Positif Pemilu 2024 Ke Pertumbuhan Ekonomi
ILUSTRASI. Calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Capres dan Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto (ketiga kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (ketiga kanan), serta Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo (kedua kanan) dan Mahfud MD (kanan) berfoto bersama dengan menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Pasangan Capres dan Cawapres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut satu, untuk pasangan Capres dan Cawapres dari koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapatkan nomor urut dua sedangkan untuk pasangan Capres dan Cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud Md mendapat nomor urut tiga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) diyakini akan menyumbang pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 dan 2024. Para calon presiden dan calon wakil presiden sudah bisa berkampanye pada 28 November 2023.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu optimistis Pemilu 2024 bisa menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dampak positif tersebut ungkapnya, salah satunya berasal dari belanja pemerintah untuk Pemilu.

Adapun belanja pemerintah untuk Pemilu sebesar Rp 11,25 triliun untuk tahun ini, kemudian sebesar Rp 15,87 triliun untuk 2024.

“Tentu ini berdampak langsung dari belanja pemerintah dan aktivitas ekonomi di masyarakat juga termasuk aktivitas dari kampanye. ini ada banyak sekali caleg, baik dari DPR pusat maupun DPRD provinsi dan kabupaten/kota,” tutur Febrio dalam konferensi pers, Jumat (26/11).

Baca Juga: Lo Kheng Hong Hingga Sukarto Bujung Bicara Soal Investasi Saham Jelang Pemilu

Secara keseluruhan, Febrio memproyeksikan sumbangan Pemilu ke pertumbuhan ekonomi pada 2023 akan sebesar 0,2%, dan untuk tahun 2024 sebesar 0,25%.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso memperkirakan, dampak pemilu yang yang berjalan 5 tahun sekali ini akan disumbang oleh beberapa sektor. Di antaranya, sektor konveksi, percetakan, periklanan, media, transportasi, makanan dan minuman, juga beberapa jasa hiburan yang biasanya hadir dalam proses kampanye akbar.

Susi memperkirakan, dampak langsung dari pengeluaran konsumsi  anggaran pemerintah akan menyumbang sekitar 0,7% hingga 1% terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Juga: Anggaran Pemilu Sudah Cair Rp 18 Triliun, Ini Rinciannya

Sementara itu, dampak tidak langsungnya akan disumbang dari konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT), yang diproyeksikan akan tumbuh 4,5% hingga 5% pada 2023, dan dan pada 2024 akan meningkat lebih tinggi sekitar 6,5% hingga 7%.

“Yang lain konsumsi rumah tangga masyarakat juga pasti akan terdorong naik sebagai dampak tidak langsung. Sehingga  kita berharap ada tambahan PDB baik 2023-2024, mungkin antara 0,2% hingga 0,25%,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×