Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 yang diproyeksi melebar berdampak pada realisasi pembiayaan anggaran hingga Oktober lalu.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pembiayaan anggaran telah mencapai Rp 373,4 triliun atau melampaui pagu hingga 126,1% dari yang ditetapkan yaitu Rp 296 triliun dalam APBN 2019.
Baca Juga: Realisasi belanja modal pemerintah baru mencapai 53% hingga Oktober
Pembiayaan anggaran terdiri dari pembiayaan utang yang realisasinya mencapai Rp 384,5 triliun atau tumbuh 14,2% secara year-on-year (yoy). Pembiayaan utang juga telah melampaui pagu hingga 107% dari yang ditetapkan yaitu Rp 359,3 triliun.
Kenaikan pembiayaan utang sejalan dengan realisasi SBN Neto sebesar Rp 401,7 triliun atau tumbuh 17% secara tahunan sampai dengan Oktober. Sementara, penarikan pinjaman tumbuh lebih tinggi yaitu 169% atau mencapai Rp 17,2 triliun dari pagu Rp 29,7 triliun.
“Selain pagunya yang lebih tinggi, ini (penarikan pinjaman) juga supaya kita tetap bisa siap-siap karena biasanya pinjaman berasal dari lembaga multilateral. Jadi kita siagakan supaya kalau butuh harus bisa kita ambil agar belanja negara tetap bisa dikeluarkan sesuai kebutuhan,” terang Wakil Menteri Keuangan Suahazil Nazara, Senin (18/11).
Baca Juga: Realisasi belanja pemerintah pusat hingga Oktober baru 68% dari pagu