kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hingga 24 Juni, realisasi PEN untuk perlindungan sosial capai Rp 69,45 triliun


Jumat, 03 Juli 2020 / 12:02 WIB
Hingga 24 Juni, realisasi PEN untuk perlindungan sosial capai Rp 69,45 triliun
ILUSTRASI. Warga menunjukkan Kartu Keluarga Sejahtera saat pemberian bantuan untuk perlindungan 50.000 pekerja rentan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi Program Perlindungan Ekonomi Nasional (PEN) pada program perlindungan sosial sudah mencapai 34,06% atau sekitar Rp 69,45 triliun sampai dengan 24 Juni 2020. 

Kunta Nugraha, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu menjelaskan, hingga saat ini perkembangan realisasi program PEN pada sektor perlindungan sosial dengan anggaran Rp 203,90 triliun sudah terealisasikan sekitar 34,06%. 

Baca Juga: Airlangga Hartarto sebut relaksasi dan stimulus KUR akan bangkitkan ekonomi

Jika dilihat dari target masing-masing program Perlindungan Sosial, Kunta menjelaskan realisasi masing-masing program tersebut yakni PKH baru Rp 24,1 triliun; Sembako baru Rp 18,5 triliun, Bansos Jabodetabek baru Rp 1,4 triliun, Bansos non jabodetabek Rp 15,3 triliun, Pra Kerja Rp 2,4 triliun, Diskon Listrik Rp 3,1 triliun, Logistik Rp,- 0, dan BLT Dana Desa baru Rp 4,7 triliun yang tersalurkan berdasarkan data hingga 24 Juni 2020. 

Asal tahu saja, target masing-masing program Perlindungan sosial ini antara lain Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 37,40 triliun, Sembako Rp 43,60 triliun, Bansos Jabodetabek Rp 6,80 triliun, Bansos non- Jabodetabek Rp 32,40 triliun, Pra Kerja Rp 20,00 triliun; Diskon Listrik Rp 6,90 triliun, Logistik/Pangan/Sembako Rp 25 triliun dan BLT Dana Desa Rp 31,80 triliun.

Menurutnya, untuk program perlindungan sosial ini memiliki reaktif yang lebih bagus karena memang ada beberapa program yang sudah tertuang dalam APBN 2020 sehingga sudah jalan. Hanya saja yang perlu lagi didorong lebih ekstra adalah program BLT Dana Desa. 

“Kalau program eksisting ini memang yang sudah ada di APBN 2020 seperti sembako dan PKH sehingga lebih mudah dijalankan tidak seperti program baru,” Jelas Kunta dalam konferensi daring, Jumat (3/7).

Demikian juga untuk realisasi PEN pada sektoral dan Pemda, saat ini baru sekitar 4,01% yang sudah direalisasikan. Ia menjelaskan, Pemda masih melakukan perbaikan dari sisi regulasi. Harapannya, pada Juli 2020 ini sudah mulai dijalankan. 

Baca Juga: Banggar DPR minta pemerintah sempurnakan data terpadu kesejahteraan sosial

Sedangkan untuk sektor pembiayaan korporasi, Kunta menyebutkan realisasinya masih belum ada alias 0%. Ia bilang, saat ini Menkeu masih mempersiapkan dan menyelesaikan skema dukungan dan seluruh regulasi serta infrastruktur pendukung untuk operasional.

“Harapannya di Juli 2020 ini atau di kuartal 3 ini sudah mulai dilakukan,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×