Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Ststistik (BPS) mencatat, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memberikan dampak buruk kepada penduduk miskin.
Kapala BPS Margo Yuwono mengatakan, ketika harga BBM naik, maka inflasi akan naik tinggi. Sehingga masyarakat miskin yang sudah mengalami kesulitan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, akan semakin sulit.
“Dampak naiknya harga BBM berpengaruh ke inflasi yang tinggi, maka (berpengaruh) ke kemiskinan,” tutur Margo dalam agenda Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Selasa (30/8).
Baca Juga: Kepala BPS: Dampak Kenaikan Harga BBM Bisa Ditekan Asal Penyaluran Bansos Lancar
Ia mencontohkan, saat harga BBM pada Oktober 2005 dinaikkan, yakni bensin naik 87,5% dan solar naik 104,8%, kemudian menyulut inflasi hingga ke level 17,11%. Dari kenaikan harga BBM saat itu, angka kemiskinan meningkat dari 15,97% menjadi 17,75%.
Margo mewanti-wanti agar angka kemiskinan tidak lagi meningkat ke depannya. Ia menilai saat ini pemerintah sudah bekerja keras menjaga pertumbuhan ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan. Sehingga jangan sampai usaha dan kerja keras tersebut sia-sia, karena akan berdampak luas secara sosial.
Menurut Margo, meskipun persentase penduduk miskin kian menurun pada periode 2013-2015, namun jumlah penduduk miskinnya makin bertambah. Tercatat dari 2013 jumlah penduduk miskin sebanyak 28,07 juta jiwa dan pada Maret 2015 naik menjadi 28,59 juta jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News