kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hati-hati, beban utang luar negeri Indonesia meningkat


Minggu, 17 Mei 2020 / 20:25 WIB
Hati-hati, beban utang luar negeri Indonesia meningkat
ILUSTRASI. Utang Luar Negeri ---- Pekerja beraktivitas pada proyek pembangunan jalan tol Becakayu di Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/1). Bank Indonesia menyatakan, Indonesia tidak bisa hidup tanpa utang. Meski demikian penarikan Utang Luar Negeri (ULN) tidak boleh dla


Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami

Menurutnya, bila ingin DSR turun, Indonesia harus bisa meningkatkan penerimaan dari neraca transaksi berjalan. Itu berarti, penerimaan dari ekspor barang dan jasa juga mesti meningkat. 

Sayangnya, ia melihat hal ini juga memiliki tantangan. Apalagi, kondisi ekspor Indonesia juga banyak dipengaruhi oleh faktor di luar Indonesia. "Ya, ekspor banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal yang bahkan berada di luar kendali pemerintah," ujarnya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, peningkatan DSR Tier-1 pada kuartal I-2020 disebabkan oleh pembayaran pokok dan bunga ULN jangka panjang yang jatuh tempo pada bulan Maret 2020 yang sebesar US$ 2 miliar. 

Ia memperkirakan, DSR Indonesia ke depan masih dalam tren peningkatan. "Ini karena penerbitan surat berharga negara di kuartal II-2020, disertai menurunnya kinerja ekspor. Sehingga nanti DSR masih akan meningkat pada kuartal III-2020 bahkan hingga kuartal IV-2020," tandasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×