kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga tembakau jatuh, APTI desak Sri Mulyani tunda kenaikan tarif cukai tahun depan


Rabu, 16 September 2020 / 10:11 WIB
Harga tembakau jatuh, APTI desak Sri Mulyani tunda kenaikan tarif cukai tahun depan
ILUSTRASI. Petani memangkas pucuk tanaman tembakau saat melakukan perawatan tanaman di Desa Ngale, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (1/9/2020). Menurut petani, pabrik rokok yang selama bertahun-tahun bermitra dengan petani tembakau di wilayah itu


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berkaitan dengan musim tembakau masa panen tahun 2020 di semua provinsi penghasil tembakau yang sampai saat ini sudah berjalan sekitar dua bulan, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menyampaikan keprihatinan kondisi saat ini karena harga masih cenderung lemah atau rendah dikarenakan kompetisi pembelian masih belum maksimal.

Ketua APTI Agus Parmuji mengatakan, menurunya penyerapan/pembelian industri salah satunya disebabkan oleh dampak dari kenaikan cukai tahun ini dan juga dari rencana kebijakan pemerintah pusat khusunya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang akan menaikkan besaran tarif cukai di tahun depan.

“Sehubungan dengan hal tersebut kami Asosiasi Petani Tembakau Indonesia sangat memohon kepada Ibu menteri keuangan untuk menunda rencana kenaikan cukai rokok di tahun depan,” kata Agus dalam surat terbukanya yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/9).

Menurut Agus, penurunan harga tembakau 2019 selaras saat Menteri Keuangan (Menkeu) mengumumkan rencana kenaikan cukai pada tahun lalu. Selain itu, hampir semua industri tembakau/rokok berhenti melakukan kegiatan pembelian.

Baca Juga: Asosiasi petani tembakau curhat hasil panen turun karena tarif cukai

APTI berharap, kejadian tahun lalu jangan sampai terulang lagi di musim panen saat ini. “Karena kami petani tembakau sangat terdampak bilamana rencana kebijakan pemerintah pusat untuk menaikan tarif cukai lagi di tahun depan dijalankan,” ujar Agus.

Agus menambahkan, untuk saat ini petani tembakau sangat membutuhkan stabilisasi penyerapan hasil panen sebagai sumber penghidupan ekonomi dan bertahan hidup dalam masa pandemi.

Selanjutnya: Pelaku usaha butuh langkah konkret pemerintah dorong industri berbasis teknologi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×