kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.205   64,31   0,90%
  • KOMPAS100 1.106   11,04   1,01%
  • LQ45 878   11,56   1,33%
  • ISSI 221   1,08   0,49%
  • IDX30 449   6,43   1,45%
  • IDXHIDIV20 540   5,72   1,07%
  • IDX80 127   1,45   1,15%
  • IDXV30 135   0,62   0,46%
  • IDXQ30 149   1,69   1,15%

Harga gula masih meroket, di pasar tradisional harganya capai Rp 18.250 per kg


Senin, 30 Maret 2020 / 16:00 WIB
Harga gula masih meroket, di pasar tradisional harganya capai Rp 18.250 per kg
ILUSTRASI. Harga gula di pasar tradisional terus meroket


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga 30 Maret 2020, harga gula di pasar tradisional masih meroket, bahkan kini sudah ada di kisaran Rp 18.000 per kilogram (kg). Angka ini melebihi harga acuan penjualan di tingkat konsumen yang sebesar Rp 12.500 per kg.

"Di pasar harganya sudah lebih Rp 18.000 per kg, untuk 1 karung dengan ukuran 50 kg itu harganya sudah lebih Rp 800.000," ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran kepada Kontan.co.id, Senin (30/3).

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga gula pasir lokal sudah mencapai Rp 18.250 per kg. Harga ini terus menunjukkan peningkatan, di mana di awal Maret (2/3), harga gula pasir lokal baru di merangkak naik ke Rp 14.700 per kg.

Baca Juga: Pasokan gula menipis, produksi dalam negeri masih kurang, impor akan dibuka

Ngadiran mengakui, pasokan gula di pasar-pasar tradisional masih terbatas. "Memang gula agak langka. Di supermarket saja yang pasokannya sudah rutin susah didapat, apalagi di pasar tradisional," tambahnya.

Pemerintah memang sudah mewacanakan akan mengimpor gula untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, Ngadiran berpendapat, proses impor tersebut masih membutuhkan proses sehingga tidak bisa dilakukan dalam waktu sehari hingga dua hari.

Karena itu, Ngadiran pun berpendapat sebaiknya pemerintah lebih kreatif dalam mencari sumber gula lain, seperti memanfaatkan gula merah dan gula aren untuk dikonsumsi masyarakat.

"Sebaiknya pemerintah lebih mendorong lagi produksi gula aren, gula merah sehingga home industri ini juga bisa terpacu. Untuk industri kan gula rafinasi, tetapi kan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu bisa lewat gula merah dan gula aren tadi. Masyarakat juga harus diedukasi agar mengonsumsi gula ini," tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×