Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah mengantisipasi lonjakan harga barang kebutuhan pokok menjelang bulan puasa dan lebaran. Antara lain dengan menjaga stok barang dan mempercepat pengadaan barang kebutuhan pokok dari impor.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Karyanto Suprih mengatakan Kemdag telah berkoordinasi dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk mengantisipasi lonjakan harga barang kebutuhan pokok menjelang puasa dan lebaran.
"Intervensi dan pemasukan (barang impor) dipercepat," katanya, akhir pekan lalu.
Guna menjaga ketersediaan stok bahan pokok yang berasal dari impor, Kemdag telah menerbitkan semua perizinannya. Izin impor daging sapi misalnya, Kemdag telah meneken rekomendasi impor sapi bakalan 250.000 ekor hingga September 2016. Dan separuh dari impor daging sapi sebanyak 10.000 ton telah diberikan ke PT Berdikari.
Pemerintah juga memiliki opsi untuk membuka impor sapi dari India. Kini Kementerian Pertanian tengah melakukan verifikasi. Bila dinyatakan aman, izin impor sapi dari India bisa diberikan. Presiden sebelumnya menargetkan harga daging sapi turun menjadi Rp 85.000 per kilogram (kg).
Dari data Kemdag, Jumat lalu (13/5), harga daging sapi di Jakarta masih Rp 112.730 per kg, dan rata-rata nasional Rp 112.680 per kg.
Badan Urusan Logitik (Bulog) akan membantu pemerintah untuk menstabilkan harga beras dan daging melalui operasi pasar. "Kami siapkan 200.000 ton beras, dan kerjasama dengan PT Berdikari," kata Direktur Komersial Bulog Fadzri Sentosa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News