Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Dalam kunjungannya ke Washington DC, Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri Pertemuan Musim Semi International Monetary Fund (IMF) dan World Bank atau IMF-World Bank Spring Meeting 21-23 April 2017 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga melakukan pertemuan dengan lembaga pemeringkat utang.
Menurut Sri Mulyani, pertemuan itu ditujukan untuk menjelaskan kebijakan ekonomi Indonesia, khususnya, terkait pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Sehingga Indonesia bisa memberikan pandangan dan data yang faktual agar kita bisa mendapatkan asesmen yang baik," kata Sri Mulyani yang dikutip dari Youtube Channel Kementerian Keuangan (Kemkeu), Senin (25/4).
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini tinggal lembaga pemerigkat kredit internasional Standard and Poor's (S&P) yang belum menaikkan peringkat kredit Indonesia menjadi layak investasi (investment grade). Lembaga lainnya seperti Fitch Ratings, Moody's, dan Japan Rating Agency telah menempatkan utang Indonesia di level investment grade.
Bahkan, ketiganya juga telah menaikkan outlook peringkat utang Indonesia dari sebelumnya 'stable' menjadi 'positive'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News