kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Hampir 10.000 e-warung siap edarkan bantuan pangan


Senin, 06 Februari 2017 / 22:45 WIB
Hampir 10.000 e-warung siap edarkan bantuan pangan


Reporter: Agus Triyono | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Pemerintah segera menyalurkan subsidi pangan untuk 1,4 juta masyarakat penerima secara non tunai. Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial mengatakan, saat ini sudah ada 9.782 e-warung dan agen yang siap melayani pembelian kebutuhan masyarakat penerima bantuan tersebut.

Jumlah tersebut, melebihi 1.400 e-warung yang menjadi kebutuhan minimal untuk menunjang pemanfaatan subsidi pangan bagi 1,4 juta keluarga kurang mampu. "Sudah banyak," katanya di Jakarta, Senin (6/2).

Meskipun sudah banyak, pemerintah berencana menambah kembali jumlah agen penyalur. Upaya tersebut sebagai antisipasi atas peningkatan penyaluran subsidi pangan pada 2018. Khofifah mengatakan, dalam rencana kerja pemerintah tahun 2018 jumlah penerima bantuan subsidi pangan akan ditingkatkan menjadi 10 juta keluarga penerima.

Muliaman D Haddad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pemerintah juga memberdayakan para pedagang di pasar untuk ikut serta menjadi agen. Mereka akan diberi pendampingan agar bisa menjadi agen untuk menjadi tempat pemanfaatan subsidi pangan.

Selain itu, pemerintah juga akan bentuk agen baru. "Itu akan dilihat syarat administrasinya, tapi poinnya akan dipermudah," katanya.

Pemerintah memutuskan untuk mengubah penyaluran bantuan beras untuk masyarakat kurang mampu. Bantuan yang dulu diberikan dalam bentuk beras, sekarang secara bertahap akan diubah menjadi dalam bentuk subsidi pangan yang disalurkan secara non tunai.

Teten Masduki, Kepala Staf Kepresidenan mengatakan, langkah tersebut untuk mengatasi masalah ketidaktepatan sasaran dalam penyaluran tersebut. "Selama ini dari hasil kajian KPK memang banyak masalah, dari sisi jumlah, kualitas, dan lain sebagainya, makanya diperbaiki," katanya.

Khofifah mengatakan, selain memperbaiki penyaluran langkah tersebut juga dilakukan untuk memberdayakan masyarakat. "Untuk e-warung penerima program keluarga harapan misalnya, saat pengepakan satu bungkus beras misalnya dapat Rp 300 per bungkus dari Bulog, dengan upaya ini diharapkan mereka bisa lebih berdaya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×