kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

1,4 juta warga dapat akses e-Warung


Minggu, 27 November 2016 / 18:05 WIB
1,4 juta warga dapat akses e-Warung


Reporter: Handoyo | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bantuan untuk masyarakat kurang mampu mengunakan sistem elektronik e-warung tetap dijalankan tahun depan. Setidaknya ada 1,4 juta warga yang akan mendapatkan fasilitas tersebut dengan kebutuhan anggaran sekitar Rp 1,5 triliun.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, warga masyarakat penerima bantuan ini memang masih tergolong minim. Karena, dari sebanyak 15,5 juta warga yang mendapat bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin) belum seluruhnya menfapat fasilitas e-warung ini.

Belum seluruhnya warga masyarakat penerima Raskin ini tidak lain karena persoalan anggaran. "Tergantung Menteri Keuangan (dananya), yang pegang Menteri Keuangan. Pokoknya yang dapat tersalurkan 1,4 juta warga dari 15,5 juta warga (penerima Raskin)," kata Khofifah, pekan lalu.

Dalam projek percontohan yang telah berjalan selama ini, skema e-Warung dinilai memberikan dampak yang positif bagi warga penerimanya. Pasalnya, mereka dapat memilih kebutuhan sehari-hari sesuai dengan keperluan dan kualitasnya.

Sekadar catatan, bila menggunakan skema raskin warga hanya mendapat beras kualitas medium, maka dengan e-warung masyarakat penerima bantuan dapat memilih berupa kebutuhan pokok yang lain seperti gula, dan minyak goreng.

Beberapa wilayah yang dapat mengakses e-warung ini tersebar di 44 kota. Tahun depan, diharapkan jumlah e-warung yang tersebar di beberapa kota di Indonesia berkembang hingga mencapai 3.000 tempat.

Untuk memastikan penerima program bantuan tepat sasaran, e-warung juga akan terkoneksi dengan sistem di perbankan. Khofifah mengatakan, saat ini Kementerian Sosial dan perbankan telah melakukan uji coba di beberapa kota, seperti Malang, Solo, dan Jakarta.

Bambang Widianto, Sekretaris Eksekutif TNP2K mengatakan, dengan perbaikan pola penyaluran tersebut, kemampuan berwirausaha masyarakat golongan tersebut bisa terpupuk. Sehingga ke depan, mereka bisa memperbaiki hidup mereka. "Dengan upaya tersebut, diharapkan masyarakat bisa punya kegiatan ekonomi yang akhirnya bisa membantu mereka," katanya.

Tardi, Direktur Ritel Bank Mandiri mengatakan, bank-bank BUMN sudah siap untuk menyalurkan bansos secara non-tunai karena infrastruktur sudah ada dan jaringan yang kuat. Dukungan bank-bank Himbara melalui sistem keuangan digital ini diharapkan dapat mendukung penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×