CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Hadapi wabah corona, pemerintah akan lakukan pemeriksaan massal


Kamis, 19 Maret 2020 / 17:44 WIB
Hadapi wabah corona, pemerintah akan lakukan pemeriksaan massal
ILUSTRASI. Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Pemerintah akan melakukan pemeriksaan massal virus corona sebagai langkah mencegah penyebaran Covid-19 semakin bert


Reporter: Abdul Basith | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan melakukan pemeriksaan massal virus corona (Covid-19). Hal itu sebagai langkah untuk mencegah penyebaran Covid-19 semakin bertambah. Saat ini pemerintah tengah melakukan sejumlah persiapan.

"Pemerintah dalam waktu dekat akan melaksanakan pemeriksaan secara massal atau yang kita sebut sebagai screening massal terhadap Covid-19," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Covid-19 Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kamis (19/3).

Baca Juga: Anies: Salat Jumat hingga Misa Minggu ditiadakan selama 2 pekan untuk cegah corona

Pemeriksaan akan dilakukan menggunakan imunoglobulin. Yuri menjelaskan bahwa sejumlah negara telah melakukan hal tersebut.

Setelah dilakukan pemeriksaan massal itu dipastikan jumlah kasus positif akan melonjak. Namun tidak semuanya akan dirawat di rumah sakit, ada pula yang hanya perlu melakukan isolasi mandiri.

"Pemeriksaan rapid ini adalah dalam rangka meyakinkan masyarakat apakah dirinya tertular atau tidak, dan apabila tertular bukan dimaknai bahwa dirinya harus dirawat di rumah sakit," terang Yuri.

Meski begitu dampak hasil pemeriksaan massal ini akan disiapkan oleh pemerintah. Termasuk dengan menambah sarana rawat inap bagi pasien Covid-19.

Baca Juga: Ada 25 BUMN yang bantu pengadaan alat kesehatan pasien corona di Wisma Atlet

Pemeriksaan massal dengan imunoglobulin ini memang memiliki sensitivitas lebih rendah dari metode PCR. Oleh karena itu untuk pasien dengan gejala moderat harus dikonfirmasi dengan metode PCR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×