kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Gula petani tak kunjung terserap pasar


Selasa, 15 Agustus 2017 / 16:52 WIB
Gula petani tak kunjung terserap pasar


Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Gula hasil penggilingan tebu petani rakyat masih belum terserap pasar. "Stok kita masih menumpuk sampai saat ini," ujar Soemitro Samadikoen, Ketua Umum Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Jakarta, Selasa (15/8).

Penumpukan tersebut diakui akibat dari harga yang tidak sesuai dengan pembeli. Berdasarkan keterangan Soemitro, harga pembelian yang diminta petani sebesar Rp 11.000 per kilogram (kg).

Selain itu, Soemitro menyatakan gula kristal putih (GKP) sisa impor masih memenuhi pasar. Stok yang memenuhi pasar itu membuat gula melimpah sehingga gula petani tidak terserap.

Soemitro pun meminta pemerintah berhenti menebar pasokan GKP sisa impor ke pasar. Selain itu juga Soemitro menyinggung mengenai perdagangan perbatasan. Menurutnya perdagangan perbatasan tersebut banyak masuk ke pasar konsumsi sehingga stok gula di pasar melimpah.

Setelah pertemuan dengan produsen gula dan pedagang (15/8), belum ada titik temu mengenai serapan stok gula petani yang menumpuk. Pertemuan tersebut dilakukan di Kementerian Perdagangan (Kemdag) dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen Dagri) bertindak sebagai fasilitator.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×